23 Tim Ikuti Lomba Pencak Macan Di Lumpur

- Editorial Team

Jumat, 21 Oktober 2016 - 22:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

macankabargresik.com – Seni tradisi pencak macan ini sangat populer dikalangan kabupaten Gresik, untuk melestarikan kesenian Gresik. Jum’at (21/10) kelurahan Lumpur menggelar perlombaan Pencak macan.
Hal lain menjadi daya tarik dari perlombaan ini, yang mengikuti lomba bukan orang dewasa, tapi anak-anak yang menjadi peserta lomba. Tentu saja gelak tawa penonton kadang-kadang mengiringi penampilan pencak macan itu.
Menurut Abuth Thufal selaku ketua panitia, untuk perlombaan seni macan peserta yang ikut ada 23 tim yang memeriahkan perlombaan kali ini. Tidak hanya dari lumpur sendiri, dari desa-desa lain juga ikut serta memeriahkan perlombaan pencak macan. Karena menurutnya, seni tradisi pencak macan ini sudah tidak lagi milik kelurahan lumpur, tapi milik kabupaten Gresik, maka tak heran jika banyak dari warga sekitar ikut menonton.
“Pesertanya ada dari perwakilan RT kelurahan lumpur, MI miiftahul ulum, SDN lumpur, pagar nusa, desa Meduran, desa Rumo, desa Tepen kelurahan Sukomulya, dan banyak mas” katanya.
Untuk penilaian lomba panitia membuat kriteria seperti, karakteristik, power, alur keserasian tim, penampilan dan kesoponan. “Ada tiga dewan juri yang menilai dari perwakilan pendekar lumpur Herman. Pagar Nusa Wawan, dari DKG (dewan kesenian Gresik) A. Arip mereka kita pilih karena memahami betul apa pencak macan itu,” tambahnya lagi.
Thufal juga menjelaskan filosofi daripada pencak macan pada prinsipnya yaitu kembali pada jati diri manusia itu sendiri. Sebagai manusia mungkin setiap saat watak buruknya dapat nampak didalam kehidupan itu.
“Seperti dilambangkan dengan fisik seekor binatang layaknya macan, monyet apalagi gondoruwo pada saat keimanan manusia itu telah mulai menipis hingga mudah serta mudah tergoda dengan bujukan setan atau gondoruwo maka dengan tanpa sadar manusia itu dapat senantiasa memperebutkan kekuasaan serta keduniawian,” pungkas Thufal. (aam.k1)

Baca Juga :  230 Perahu Meriahkan Petik Laut Campurrejo
Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tambo Girisik, Hikayat Sunan Giri dalam Cerpen
Sapa Sastra Gresik Hidupkan Kembali Tradisi Kepenulisan
Seniman Gresik Anhar Harumkan Damar Kurung di Kemasan Teh Botol Sosro 2025
230 Perahu Meriahkan Petik Laut Campurrejo
Rebowekasan Suci Meriah, Warga Arak 25 Tumpeng
Teater Jurnalis Sentil Pengangguran di Festival Nasi Krawu 2025
Festival Nasi Krawu Vol. 3 Siap Digelar di Wagos Gresik, Sajikan 1.000 Bungkus Gratis
Anak-Anak Antusias Rebut Gunungan di Tradisi Sedekah Bumi Desa Kedanyang
Berita ini 121 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:59 WIB

Tambo Girisik, Hikayat Sunan Giri dalam Cerpen

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:02 WIB

Sapa Sastra Gresik Hidupkan Kembali Tradisi Kepenulisan

Jumat, 26 September 2025 - 02:40 WIB

Seniman Gresik Anhar Harumkan Damar Kurung di Kemasan Teh Botol Sosro 2025

Minggu, 24 Agustus 2025 - 00:48 WIB

230 Perahu Meriahkan Petik Laut Campurrejo

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:42 WIB

Rebowekasan Suci Meriah, Warga Arak 25 Tumpeng

Berita Terbaru

BISNIS

Pupuk Indonesia Turunkan Harga 20 Persen

Kamis, 30 Okt 2025 - 11:36 WIB