GRESIK — Sebanyak 97 persen karyawan Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, aktif terlibat dalam program inovasi perusahaan selama setahun terakhir. Hasilnya, perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah hingga Rp357 miliar.
Hal ini terungkap dalam Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) ke-39 yang digelar di Gresik, Rabu (18/6/2025).
SVP Operasi II Petrokimia Gresik, Joko Raharjo, menyampaikan bahwa budaya inovasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan. “Kami bersyukur, inovasi sudah menjadi DNA bagi Insan Petrokimia Gresik. Tahun ini, seluruh pejabat Grade I dan II juga terlibat dalam program Breakthrough Innovation,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Joko, peningkatan keterlibatan karyawan dalam berinovasi meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 95 persen. Dari inovasi yang dikembangkan, Rp76 miliar di antaranya memberikan dampak langsung terhadap pencatatan laba perusahaan atau dikenal dengan direct financial benefit.
“Inovasi ini berdampak positif terhadap kelancaran produksi dan distribusi pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia. Operasional menjadi lebih efektif dan efisien, kualitas pupuk terjaga, serta mendukung peningkatan produktivitas pertanian nasional,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa inovasi menjadi faktor penting dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. “Kebijakan-kebijakan pemerintah kini semakin memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Untuk itu, kinerja maksimal dari kami sebagai pelaksana kebijakan mutlak dibutuhkan. Inilah pentingnya inovasi,” tandasnya.
KIPG sendiri merupakan forum strategis tahunan yang diselenggarakan Petrokimia Gresik guna mendorong efisiensi, perbaikan berkelanjutan, dan penciptaan nilai tambah di seluruh lini perusahaan. Tahun ini, sebanyak 1.752 gugus inovasi berpartisipasi, terdiri dari 76 Gugus Inovasi Operasi (GIO), 1.461 gugus Sistem Saran (SS), 79 proyek individu, dan 136 gugus 5R.
“Inovasi adalah keharusan di dunia yang semakin kompetitif. Sudah 39 tahun konvensi ini digelar dan hasilnya terbukti memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian program swasembada pangan nasional yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita,” pungkas Joko.