Gresik — Meski diguyur hujan, festival layang-layang tahunan di Desa Dohoagung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik tetap berlangsung meriah. Sebanyak 70 tim dari berbagai daerah ikut ambil bagian dalam ajang yang digelar di area persawahan desa setempat, Minggu (26/10/2025).
Kepala Desa Dohoagung, Waskito Adi, mengatakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat pelaksanaan festival tahun ini hanya digelar di tingkat provinsi.
“Biasanya berskala nasional bahkan internasional, tapi karena cuaca tidak mendukung, kami adakan tingkat provinsi saja. Meski begitu, para pelayang tetap antusias mengikuti kegiatan di Desa Dohoagung ini,” ujar Waskito, Senin (27/10/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Waskito berharap festival layang-layang bisa menjadi ikon wisata tahunan Desa Dohoagung. Ia menilai, kegiatan serupa jarang digelar di Jawa Timur dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelayang dari luar daerah.
“Peserta datang dari Mojokerto, Tuban, Malang, bahkan dari luar provinsi seperti Yogyakarta dan Sleman. Kehadiran mereka juga menggerakkan ekonomi warga karena banyak yang berjualan di lokasi acara,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta asal Kabupaten Sleman, Dendi Dermawan Juni Dianta, mengaku sudah tiga kali mengikuti festival di Dohoagung. Tahun ini, ia dan tim membawa empat layang-layang dengan berbagai bentuk, mulai dari tradisional hingga naga berukuran besar dan kecil.
“Walaupun cuaca gerimis, alhamdulillah sore angin datang dan layangan bisa terbang. Sensasinya justru lebih menantang,” ujar Dendi.
Festival layang-layang di Dohoagung Balongpanggang ini diharapkan terus berlanjut sebagai ajang kreatif sekaligus sarana memperkuat identitas desa wisata di Gresik bagian selatan.
Editor : Nobel











