Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bungah pada Jumat (14/11/2025) berubah menjadi bencana ketika angin puting beliung menerjang Desa Melirang. Atap rumah beterbangan, pohon tumbang, dan satu gedung sekolah mengalami kerusakan serius. Hingga pekan ini, sedikitnya 101 rumah tercatat rusak.
Di Dusun Melirang Kulon, Siti Fatimah masih mengingat jelas bagaimana angin menyapu rumahnya tepat saat adzan magrib. Petir menyambar, hujan memukul tanah, dan suara angin meraung dari luar.
“Kejadiannya saat adzan magrib. Di luar terdengar petir, hujan deras, dan angin sangat kencang. Saya nggak berani keluar rumah,” tuturnya.
Fatimah nyaris menjadi korban ketika berada di dalam kamar. Ia selamat setelah berpindah ke dapur untuk mematikan kompor.
“Saya ingat sedang merebus kacang hijau. Pas balik dari dapur, asbes rumah saya sudah berterbangan. Untung saja saya nggak tetap di kamar, bisa kena reruntuhan,” ujarnya.
Ia juga menyebut tetangganya terluka akibat asbes yang jatuh, sementara rumahnya hampir tertimpa pohon yang tumbang di halaman depan.
“Tetangga saya kena kepala dan tangannya karena asbes. Rumah saya juga hampir tertimpa pohon yang tumbang,” katanya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang, menyebut data kerusakan terus diperbarui setelah berkoordinasi dengan perangkat desa.
“Dari data awal ada 35 rumah. Hingga minggu kemarin sudah ada 101 rumah yang terdampak,” ujarnya.
Ia menegaskan BPBD bersama Dinas CKPKP akan menurunkan tim untuk melakukan asesmen lanjutan.
“BPBD dan Dinas CKPKP Gresik akan segera melakukan asesmen ke rumah warga untuk mengetahui sejauh mana dampaknya,” katanya.
Editor : Akhmad Sutikhon












