Pasien Cuci Darah Berlebih, Pemkab Jalin kersama Dengan Pemkab Lain

- Editorial Team

Kamis, 28 Mei 2009 - 12:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sampai saat ini jumlah pasien gagal ginjal yang terdaftar menjalankan cuci darah di RS Ibnu Sina Gresik sebanyak 142 pasien. Dari jumlah tersebut 40 pasien diantaranya berasal dari luar Gresik. Jumlah ini termasuk tinggi dan bahkan setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pasien. melihat kenyataan ini, pemkab Gresik akhirnya membuka kerjasama antar pemkab dari daerah asal pasien untuk teknis penanganan maupun biaya..
Cuci darah (haemodialisa) adalah salah satu cara pengobatan bagi penderita gagal ginjal stadium 5 seumur hidup, tentu selain cangkok ginjal. Biaya cuci darah yang terbilang tinggi yaitu mencapai Rp. 750 ribu tiap satu kali cuci darah, tentu memberatkan bagi pasien. Jangankan pasien Keluarga miskin (gakin), pasien dari kalangan mampu saja tentu akan merasa berat dengan biaya pengobatan cuci darah ini. Apalagi bagi pasien gagal ginjal stadium 5, diperlukan cuci darah sampai 2 kali seminggu.

Untuk melindungi masyarakat Gresik dari tingginya biaya pengobatan tersebut serta playanan ksehatan yang optimal bagi warga Gresik, Bupati Gresik mengeluarkan Peraturan Bupati No. 73 tahun 2008, tentang : Pelayanan Hemodialisa di RSUD Ibnu Sina. Perbup tertanggal 21 Nopember 2008 ini menetapkan pelayanan cuci darah bagi masyarakat tidak mampu yang tidak dilayani jamkesmas, hanya dengan KTP Gresik. Sedang yang bukan warga Gresik diberi keringanan sampai 50 % dengan menunjukkan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Toleransi ini diberikan sampai batas waktu Akhir 2008 lalu. Pada tahun 2009 mestinya mereka sudah diperlakukan sebagai pasien umum.

Baca Juga :  Sarang Pantura Komunitas Vespa Gresik Utara

Tentu kedaan ini menjadi dilematis bagi pihak rumah sakit, karena memberhentikan cuci darah akan berakibat fatal bagi pasien, sehingga sampai saat ini kami masih memberikan toleransi.”ini demi kemanusiaan”. Secara intensif kami terus berkoordinasi dengan pihak Pemda dimana pasien berasal, agar Pemkab bersangkutan mau menanggulangi biaya warganya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk Kabupaten Mojokerto saat ini sudah memberikan jaminan biaya warganya yang menjadi pasien tetap cuci darah di Rumah sakit Ibnu Sina. ”kami juga berharap, Kabuten lain juga seperti Pemkab Mojokerto. Cepat atau lambat, kami harus menjalankan peraturan ini sesuai yang tertuang dalam perundangan” tegas Riza. Kerjasama ini memang sebaiknya tertuang dalam Memorandum of Understanding antar Pemerintah Kabupaten”, ujar Riza yang didampingi oleh Wakil Direktur dr. Widowati.

Baca Juga :  Tim Pantau Kurban Siapkan 12 Dokter Hewan

Tentang Unit Haemodialisa yang pada Juli 2008 mendapat ISO 9001 :2000 dari WQA mempunya mesin cuci darah sebanyak 15 unit, “kami mengoperasikan 14 mesin sedangkan 1 mesin yang lain stand by sebagai cadangan. Jadi tiap hari kami dapat melayani cuci darah sebanyak 42 pasien/hari dengan asumsi 1 mesin dapat melayani 3 orang pasien. Bahkan kalau ada tambahan pasien darurat, kami mengoperasikan mesin tersebut sampai 4 kali sift. Dalam keadaan normal tanpa ada tambahan pasien, maka jam kerja di ruang Haemodialisa (cuci darah) mulai jam 06.30 – 20.00. kadang sampai jauh malam kalau ada tambahan pasien darurat, karena dalam 1 kali cuci darah membutuhkan waktu 4 jam”. Papar Riza.

Satu-satunya daerah Kabupaten yang meraih trophy otonomi award kategori unik daerah dengan komitmen menonjol pada kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan cuci darah bagi warga miskin tahun 2009. (sdm)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seluruh Sampel Ibu Hamil di Gresik Terkontaminasi Mikroplastik
Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+
Dinkes Gresik Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Ibu Hamil
Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin
Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos
Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik
Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik
Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:05 WIB

Seluruh Sampel Ibu Hamil di Gresik Terkontaminasi Mikroplastik

Selasa, 25 November 2025 - 22:28 WIB

Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+

Senin, 24 November 2025 - 15:14 WIB

Dinkes Gresik Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Ibu Hamil

Senin, 3 November 2025 - 22:54 WIB

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin

Minggu, 2 November 2025 - 21:50 WIB

Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos

Berita Terbaru

DCKPKP Gresik memaparkan capaian pembangunan 2025, mulai revitalisasi RTLH, reservoir air bersih, hingga proyek strategis Bawean.

PEMERINTAHAN

DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025

Rabu, 3 Des 2025 - 12:20 WIB

Sekolah Rakyat Gresik melaksanakan assessment semester ganjil dengan fokus kesehatan, gizi, dan pembelajaran dasar bagi siswa desil 1 dan 2.

PENDIDIKAN

Assessment Semester Ganjil Sekolah Rakyat Gresik Dimulai

Rabu, 3 Des 2025 - 11:44 WIB