
Kabargresik.com-Dispendik Gresik Gelar festival atau lomba Pekan Seni Pelajar (PSP) jenjang SD, SMP dan SMA tingkat kabupaten tahun 2016 diikuti 42 lembaga pendidikan baik SD, SMP dan SMA di aula Ainul Yakin Gedung Kantor Dispendik Gresik pada Rabu (12/10/2016).
Menurut panitia festival PSP, Achmad Sobiron kegiatan ini merupakan ajang seleksi tingkat kabupaten untuk dipersiapkan ke tingkat propinsi Jawa Timur tahun 2017 bagi yang juara pertama, dan ini event 2 tahunan.
Sedangkan untuk juri sendiri, lanjutnya berasal dari Surabaya seperti STKW Surabaya.
Terkait peserta terbaik, kembali Sobiron mengungkapkan untuk penyaji terbaik I, II dan III mendapatkan uang pembinaan, trophy dan piagam penghargaan.
Dan ditambahkan Panitia Pelaksana PSP Riyanto, kegiatan festival PSP tahun 2016 diikuti 42 lembaga meliputi, SD 18 lembaga SMP 10 lembaga dan SMA 14 lembaga.
Di tempat lomba, tampak tiap tim tari dari berbagai lembaga pendidikan berusaha menampilkan tarian kreasi baru yang menggambarkan budaya hidup masyarakat Gresik saat ini.
Seperti salah satu tim penari peserta festival dari SMP Semen Gresik yang menampilkan Tari benter.
Pelatih tari Aryuni Wulan Pratiwi asal SMP Semen Gresik menuturkan keikutsertaan SMP Semen Gresik kali ini menampilkan tari benter yang disajikan oleh 7 penari putri.
Tari ini, aku Wulan merupakan tari kreasi baru yang menggambarkan kondisi kota gresik yang sudah tercemar polusi udara sehingga mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan petani tambak daerah pesisiran utara.
Menurutnya pula, tim tari ini pernah mengikuti lomba tari pada ajang lain berlabel FLS2N (festival lomba seni siswa nasional) beberapa waktu lalu baik tingkat kabupaten maupun propinsi Jawa Timur. ” Pada tingkat kabupaten berhasil menyabet juara 1 dan bergak maju di tingkat propinsi,” sebutnya dengan bangga kepada kabargresik.com.
Tim juri PSP kali ini berasal dari STKW ( Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta) Surabaya. Dan pada kesempatan ini disela waktu rehat salah satu tim juri yang juga staf pengajar STKW, Punjul Pitono, menjelaskan kualifikasi penilaian tim juri meliputi kualitas peraga kepenarian, kualitas pendukung seperti properti, desain lantai, tata rias dan busana. Lalu kesesuaian dengan garap tarinya dan terakhir koreografi.
” Konsep tari dan wujud harus ada kesesuaian, contoh wilayah Ujung P angkah atau pesisir utara maka menggambarkan budaya setempat disertai dinamika dan harmonisasi antar gerak, dan musiknya,” tuturnya dengan semangat.
Pokoknya, ujar Punjul, untuk kriteria lomba sendiri sesuai juknis yang ada dari Dispendik propinsi Jawa Timur meliputi kemampuan peraga, garap medium, penyajian. (rud/k1)