BPJS Kesehatan Menjadi Asa Baru Bagi Suyatno

- Editorial Team

Rabu, 19 Oktober 2016 - 16:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suyatno : Warga Desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti  Penderita Diabetes yang merasa terbantu setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Suyatno : Warga Desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti Penderita Diabetes yang merasa terbantu setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Suyatno : Warga Desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti Penderita Diabetes yang merasa terbantu setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Suyatno  Warga Desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti Penderita Diabetes punya harapan baru setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

kabargresik.com – Suyatno, kakek berusia 57 tahun ini dulunya adalah pekerja keras, hampir hari-harinya dilalui dengan bekerja. Entah nasib apa jika seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta tidak memperkenalkan dirinya dengan BPJS Kesehatan.

Siapa yang menyangka seseorang yang dulunya pekerja keras sebagai tulang punggung keluarga harus berdiam diri di rumah, dan hanya melakukan kerja-kerja ringan. Tentu membuat Suyanto merasa keberatan, tapi apa boleh buat kalau dirinya harus benar-benar istirahat total dari pekerjaan sebelumnya. Ya kini ia hanya tinggal di rumah saja, setelah dokter memvonis dirinya sebagai penderita diabetes.

Kakek yang dulunya bekerja di pembuatan Box mobil di Surabaya ini mengaku berhenti bekerja sejak tahun 2012 silam, setelah penyakitnya tidak bisa berkawan dengan dirinya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Untuk biaya berobat saja, saya harus jual rumah, mobil-mobil sudah saya jual, kekayaan saya habis ludes sebab mahalnya biaya kesehatan. Akhir-akhir ini malah lari ke ginjal, terus ke hati, makanya saya tidak mau resiko. Diabet itu penyakit bisa menjalar ke mana-mana.” keluh kakek kelahiran 1959 itu, Rabo (19/10/2016).

“Saya disarankan sama dokter ikut BPJS Kesehatan, akhirnya saya mendaftar sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan. Kalau saya berobat dengan status pasien umum biasanya satu minggu obatnya saja kisaran tuju ratus ribu sampai sejuta,” tambah Suyatno yang mendaftarkan dirinya di kelas tiga itu.

Baca Juga :  Gula Merah Dan Ikan Kerapu Bawean Mulai Diekspor

Bagi penderita diabetes seperti dirinya ia baru sadar, berapa banyak biaya yang dikeluarkan kalau dirinya tiba-tiba terkena sakit lagi. Semua kekayaan hasil kerja ludes terjual untuk melawan penyakitnya itu. Karena tidak mau mengambil resiko dirinya dan keluarganya segara mengurus BPJS Kesehatan sebagai tabungan kesehatan jika penyakitnya kambuh lagi.

“Namanya orang hidup kan tidak mengerti kapan yang maha kuasa memberikan rasa sakit itu, sebagai manusia hanya bisa bersiap-siap, maka dari itu progam jaminan kesehatan BPJS Kesehatan ini sangat membantu orang-orang seperti saya, yang tidak mampu bekerja lagi,” katanya dengan nada mengeluh.

Suyatno bersama Patria staf hukum dan komunikasi publik dari BPJS Kesehatan Cabang Gresik.
Suyatno bersama Patria staf hukum dan komunikasi publik dari BPJS Kesehatan Cabang Gresik.

Sekarang dirinya tidak akan kuatir jika ia tiba-tiba harus berobat di Rumah Sakit atau sekedar periksa dokter untuk konsultasi berkaitan penyakitnya, sebab ia sudah mendaftarkan dirinya ke BPJS Kesehatan Gresik. “Kalau saya punya uang lebih, saya langsung bayar iuran BPJS Kesehatan untuk 2-6 bulan berikutnya sekaligus, karena saya takut kalau tidak punya uang, kan sudah tidak bekerja lagi,” pungkasnya ketika ditemui kabargresik.com di rumahnya.

Ia juga sudah mulai menganjurkan kepada tetangganya pentingnya mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan, ia tidak mau kalau ada orang lain yang bernasib sama dengan dirinya. Tiba-tiba miskin mendadak hanya gara-gara penyakit yang dideritanya. “Saya ngomong sama istri sama tetangga, dan mencoba memahamkan pada mereka. Kan orang memandang tidak mau mengurus BPJS Kesehatan karena ribet, karena belum mengerti manfaatnya BPJS Kesehatan,” katanya menjelaskan.

Baca Juga :  Kadinkes Sidak Puskesmas Sembayat Usai Viral Di Medsos

Suyatno yang tinggal di Desa Gempol Kurung Kecamatan Menganti itu setiap harinya hanya memelihara ayam, dan menjualnya jika ada yang minat dengan ayamnya, ia sangat berterimakasih kepada BPJS Kesehatan karena merasa sudah dibantu. Bagi seorang kakek yang tidak mampu lagi bekerja seperti semula, BPJS Kesehatan adalah satu-satunya harapan yang bisa diandalkan jika ia membutuhkan sewaktu-waktu.

“Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada BPJS Kesehatan Gresik, pelayananya juga bagus saya sangat puas. Mengenai pelayanan kelas, soal obat tidak ada pembeda, cuman yang membedakan hanya pada layanan kamar sesuai haknya,” katanya sambil tersenyum.

Ditanya soal saran untuk BPJS Kesehatan, Suryanto menilai kalau sejauh ini baik-baik saja, Cuma pernah sekali waktu menjumpai apotik rumah sakit yang kehabisan obat. Melihat hal ini, Patria selaku staf hukum dan komunikasi publik dari BPJS Kesehatan Cabang Gresik memberikan solusi agar Kakek Suyatno dapat menghubungi petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di rumah sakit tersebut.

“Setiap rumah sakit yang bekerja sama dengan kami memiliki PIC dari BPJS Kesehatan untuk menangani permasalahan yang terjadi di rumah sakit, sehingga apabila kejadian tersebut terulang petugas BPJS Kesehatan di rumah sakit dapat memberikan solusi pasti kepada peserta” tutup pria 23 tahun tersebut. (ADV/aam/k1)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin
Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos
Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik
Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik
Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga
Usai Makan Roti Canai, Perempuan Asal Lamongan Muntah dan Meninggal di Puskesmas
Wabah Muntaber Serang Anak-Anak di Pulau Bawean
TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 22:54 WIB

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin

Minggu, 2 November 2025 - 21:50 WIB

Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:35 WIB

Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:09 WIB

Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:39 WIB

Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga

Berita Terbaru

Disparekrafbudpora menonaktifkan Ketua CFD Gresik karena dugaan pungli hingga Rp500 ribu kepada pelaku UMKM.

BISNIS

Ketua CFD Gresik Dinonaktifkan karena Dugaan Pungli

Minggu, 23 Nov 2025 - 15:17 WIB