Ini Cerita Warga Sekargadung Tentang Tikus Ditukar Pupuk

- Editorial Team

Rabu, 2 Agustus 2017 - 13:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Kabargresik.com – Banyaknya tikus sawah yang berkeliaran membuat petani resah. Namun di Desa Sekargadung Kecamatan Dukun, terdapat hal unik untuk memberantas tikus sawah yakni memburu tikus lalu di tukar dengan pupuk.

Hal tersebut merupakan inisiasi pemerintah desa setempat bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Ide menukar tikus dengan pupuk merupakan upaya pemerintah desa untuk mengurangi hama tikus yang sangat merugikan petani.

“Ini merupakan ide untuk memburu hama tikus, Sudah kami lakukan sejak sebulan terakhir. Enam puluh ekor tikus yang berhasil ditangkap nanti kita tukar dengan satu pupuk” kata Aqson Achmadi Kepala desa Sekargadung Dukun. Rabu (02/07).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awalnya, ide tersebut tidak mendapat respon dari masyarakat. Sebab masyarakat berpikir, ide yang dilakukan pihak desa itu tidak masuk akal. Namun, akhir-akhir ini masyarakat rajin memburu tikus yang nantinya di tukar dengan pupuk maupun uang.

Baca Juga :  Ruas Jalan Sekapuk Banyuurip Diresmikan Wisatawan Makin Tenang

Pihak desa membeli tikus yang berhasil ditangkap warga sebesar Rp. 2.500 per ekor dan jika mampu mendapatkan 60 ekor tikus akan mendapat produk penyubur pertanian (pupuk). Namun tidak semua tikus bisa dibeli, terdapat kriteria tersendiri yakni tikus tersebut harus ditangkap di sawah milik warga Sekargadung Dukun.

“Dikira sama warga guyonan ya jadi dulu itu tidak ada yang berburu. Sekarang malah rame banyak yang berburu tikus” Tambah Aqson.

Senada dengan hal itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa Sekargadung Mahfud menyatakan sampai saat ini pihaknya sudah membeli tikus yang didapat warga hingga 350 ekor tikus.

Baca Juga :  Galian C Haram Keluar Gresik

“Sampai saat ini sudah membeli 350 ekor tikus. Kami menerima tikus hidup maupun mati” tambahnya.

Ide berburu tikus itu merupakan pilihan terakhir bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebab berbagai upaya sudah dilakukan untuk memberantas hama tikus. Seperti strum, pengobatan tikus hingga memanfaatkan burung hantu.

Mahfud berharap, atas ide tersebut pihaknya bisa mensejahterakan anggotanya. Sebab, jika hama tikus dibiarkan kerugian petani sangat besar. “Semoga ide ini bisa berkelanjutan dan petani sejahtera. Karena jika dibiarkan, hama tikus ini sangat merugikan petani” tutupnya. (Akmal)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Satgas PKH Garuda Sita 4.610 Kubik Kayu Ilegal Asal Mentawai
BPBD Gresik Kekurangan Alat Peringatan Dini Banjir
Kebakaran Hanguskan Dua Bangunan Kafe di Kebomas Gresik
TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober
DLH Gresik Gunakan Mesin Mining Landfill Atasi Overload TPA Ngipik
Overload Sejak 2018, TPA Ngipik Gresik Tampung 200 Ton Sampah per Hari
97 Persen Karyawan Petrokimia Gresik Terlibat Inovasi, Hasilkan Nilai Tambah Rp357 Miliar
Petugas Dishub Gresik Terseret Arus Banjir di Ngablak
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 16:51 WIB

Satgas PKH Garuda Sita 4.610 Kubik Kayu Ilegal Asal Mentawai

Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:50 WIB

BPBD Gresik Kekurangan Alat Peringatan Dini Banjir

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Kebakaran Hanguskan Dua Bangunan Kafe di Kebomas Gresik

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:41 WIB

TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:59 WIB

DLH Gresik Gunakan Mesin Mining Landfill Atasi Overload TPA Ngipik

Berita Terbaru

Olahraga

Liga 4 Piala Bupati Gresik Siap Gairahkan Sepak Bola Lokal

Rabu, 15 Okt 2025 - 18:07 WIB

Muhammadiyah Gresik

Tuntas, Smala Dukun Jawab Amanah PCM Dukun dengan Tiga Prestasi di MTQ V

Rabu, 15 Okt 2025 - 07:45 WIB

Gresik Petrokimia Livoli 2025

Olahraga

Hajar Bank Jatim 3-0, Petrokimia Kunci Final Livoli 2025

Selasa, 14 Okt 2025 - 23:39 WIB