Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) bersama Forkopimda meninjau posko darurat di Sidayu
Posko darurat di halaman kantor Kecamatan Sidayu untuk melayani warga Sidayu, Dukun, Bungah, dan Ujungpangkah.
Gus Yani ini meminta aparat desa bergerak dan berkolaborasi untuk menangani kasus Covid di era PPKM Level 4.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami bersama Forkopimda ingin menyamakan presepsi di masyarakat. Memberikan arahan kepada kades agar bisa lebih peka dan tanggap di situasi seperti ini, optimalkan dana desa untuk penanganan dampak covid,” katanya, Sabtu (24/7/2021).
Gus Yani mengungkapkan dalam penanganan Covid, pemerintah desa harus melibatkan RT/RW dan Karang taruna. Kepala desa, kata dia harus tahu kondisi masyarakatnya.
“Penanganan harus ada keterlibatan RT/RW diharapkan mampu mendereksi warga, siapa terpapar covid. Data itu harus ada dan valid. Semangat gotong-royong harus ada hingga tingkat desa,” ujarnya.
Gus Yani juga mengingatkan kembali agar kepala desa tidak terpaku pada patokan minimal 8% dalam penggunaan dana desa untuk penanganan covid, “Lebih banyak, lebih bagus. Jangan terpaku minimal 8 persen,” Pintanya.
Selain melakukan koordinasi dengan kepala desa se wilayah kerja Gresik Utara, Gus Yani mengenalkan posko Sinergi BAZ dan LAZ di Kabupaten Gresik untuk dimanfaatkan guna menangani pasien yang melakukan isolasi Mandiri
di posko yang tersebar di seluruh kabupaten tersebut hasil kolaborasi dengan lembaga amil zakat (LAZ) bersama relawan yang telah dibentuk pemerintah daerah.
untuk meningkatkan pelayanan bagi penderita covid Gus Yani menyiapkan 10 Puskemas yang disiagakan sebagai penanganan pertama Covid. Kemudian, 5 Puskemas khusus untuk penanganan Ibu Hamil yang terpapar covid.
“Ada 15 puskesmas kita buka utara dan selatan, ini untuk penanganan pertama. Dari puskesmas itu akan ada skrining pasien apakah isolasi mandiri (Isoman) di rumah apa di RS, atau di Gejos. dan saya minta Kades untuk mensosialisasikan terkait dengan keberadaan 15 Puskesmas ini,” tutup Gus Yani. (Tik)