Kabargresik_ partai politik ternyata belum mampu melakukan kaderisasi kader sehingga berdampak pada suksesi kepemimpinan baik nasional maupun daerah.
Munculnya calon bupati dan wakil bupati tidak dari kader partai merupakan kegagalan dalam proses kaderisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Yayasan Darul Islam Gresik, Nizam Zuhri Khafid mengatakan Parpol Gagal dalam kaderisasi pemimpin dan Parpol seperti itu harus dituntut.
“Parpol yang tidak mampu menghadirkan calonnya pada Pemilu padahal mereka mempunyai kekuatan untuk maju, baik sendiri maupun berkoalisi harus mempertanggung jawabkan kepada konstituennya,” ujar Nizam, Senin (10/8).
Menurut Nizam yang juga angota Majelis Hikmah PD Muhammadiyah Gresik, konstituen partai politik busa menggugat Partai yang tidak bertanggung jawab atas kaderisasi pimimpin.
“Fungsi Parpol itu mempersiapkan kader untuk menjadi wakil baik itu menjadi Legeslatif maupun eksekutif, kalau gagal karena takut kalah, maka konstituen bisa menuntut,” tegas Nizam.
Seperti diberitakan, fenomena Parpol mengusung kader lain juga melanda Parpol di Gresik, PKB, mengusung Sambari Halim Radianto yang sebenarnya adalah Ketua DPD Golkar Kab Gresik yang dipasangakan dengan M Qosim yang kini sudah berbaju Demokrat.
Khusnul Khuluq yang 5 tahun lalu diusung PKB dan disokong kekuatan NU malah sekarang diusung PDIP, Gerindra yang dipasangkan dengan A Ruba’i dari PAN. Sementara itu hanya Partai Golkar yang mengusung pasangannya dari kader sendiri A Nurhamin dengan A Junaidi. (Tim pilkada)