Puluhan pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM Maju Kabupaten Gresik berkumpul. Mereka menyampaikan berbagai persoalan kepada calon bupati (Cabup) Gresik, Asluchul Alif. Beberapa isu yang menjadi perhatian meliputi legalitas usaha, peluang usaha, permodalan, dan kerjasama dengan industri.
Salah satu pelaku UMKM, Mohammad Ubaid, mengungkap fakta bahwa meskipun banyak industri beroperasi di Gresik, kesejahteraan para pelaku usaha kecil belum terjamin. Sebagai contoh, di Kawasan JIIPE Manyar, meskipun ada banyak pabrik, pesanan sepi. Situasi ini tidak berdampak positif bagi para pelaku UMKM.
“Mereka butuh lebih dari sekadar seremoni. Pelaku UMKM memerlukan dukungan, ruang, dan akses untuk berjualan dan mencari nafkah,” ungkap Mohammad Ubaid.
Sayangnya, di Gresik, tidak ada pusat wisata kuliner dan minimnya event ekonomi kreatif. Cabup Alif menyadari pentingnya mendukung usaha kecil dan telah menggagas program pinjaman modal bunga nol persen untuk wirausaha yang baru memulai usaha.
“Dengan cara ini, kami memberikan akses bantuan permodalan kepada pelaku UMKM,” kata Alif. Teknis penyaluran bantuan modal akan melibatkan bank daerah dan koperasi yang tersebar di 18 kecamatan Gresik.
Alif juga berkomitmen untuk membuat regulasi khusus yang mendukung kemajuan UMKM. Dia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak positif dan mampu memperjuangkan janji-janji yang telah diberikan.