Sapa Sastra Gresik Hidupkan Kembali Tradisi Kepenulisan

- Editorial Team

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gresik – Di tengah derasnya arus digitalisasi, tradisi kepenulisan sastra masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun pemerintah. Menyikapi hal itu, para pelaku seni di Gresik melalui Yayasan Gang Sebelah berupaya memperkuat ekosistem sastra di Kota Santri.

Upaya tersebut diwujudkan lewat forum Sapa Sastra 2025 yang digelar di Café Sualoka Hub, Kampung Kemasan, Minggu malam (19/10/2025). Acara ini menjadi bagian dari Program Penguatan Komunitas Sastra yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/10), Yayasan Gang Sebelah juga menggelar FGD yang diikuti 30 peserta lintas disiplin. Mulai dari pendidik, penulis, penikmat sastra, hingga pegiat budaya ikut berpartisipasi aktif dalam diskusi tersebut.

Ketua Yayasan Gang Sebelah, Hidayatun Nikmah, mengatakan kegiatan ini lahir dari kegelisahan para pelaku sastra di Gresik yang merasa tradisi kepenulisan belum mendapat dukungan cukup luas.

> “Sapa Sastra ini merupakan tindak lanjut dari hasil FGD yang berlangsung pada hari Sabtu kemarin,” ujarnya.

 

Menurut Hidayatun, forum ini bertujuan menggali strategi aktivasi sastra agar karya, ruang, dan komunitas dapat saling menguatkan serta lebih membumi di tengah masyarakat.

> “Agar sastra tidak berhenti sebagai wacana elitis, melainkan menjadi praktik hidup yang dekat dengan masyarakat,” tuturnya.

 

Sejumlah sastrawan Gresik seperti Yogi Ishabib, Imam Muhtarom, dan Dewi Musdalifah turut hadir sebagai narasumber.

Dewi Musdalifah menyoroti minimnya ruang apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap karya sastra lokal.

Baca Juga :  Pemkab Gresik Meriahkan Tradisi Malam Selawe dengan Ribuan Nasi Kebuli Gratis

> “Kegiatan bedah buku di Gresik hampir seratus persen membahas buku sejarah. Buku sastra tidak pernah dianggap penting untuk dibedah,” ungkapnya.

 

Ia juga menyebut, lemahnya dukungan itu membuat penulis Gresik belum terbiasa melakukan riset dalam proses kreatif mereka.

> “Kita menghadirkan penulis dari daerah lain untuk belajar bagaimana meriset dan mewawancarai masyarakat agar menemukan hal-hal baru di Gresik,” paparnya.

 

Sementara itu, Ketua Dewan Kebudayaan Gresik, Irfan Akbar, berharap forum ini dapat melahirkan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti komunitas dan pemerintah daerah.

> “Sehingga sastra tidak hanya diperbincangkan secara individu, tetapi juga sebagai ekosistem dari hulu ke hilir. Mulai dari pembaca, penulis, hingga ruang sekolah,” pungkasnya.

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Seniman Gresik Anhar Harumkan Damar Kurung di Kemasan Teh Botol Sosro 2025
230 Perahu Meriahkan Petik Laut Campurrejo
Rebowekasan Suci Meriah, Warga Arak 25 Tumpeng
Teater Jurnalis Sentil Pengangguran di Festival Nasi Krawu 2025
Festival Nasi Krawu Vol. 3 Siap Digelar di Wagos Gresik, Sajikan 1.000 Bungkus Gratis
Anak-Anak Antusias Rebut Gunungan di Tradisi Sedekah Bumi Desa Kedanyang
Tradisi Kajakan di Randuboto Gresik Dihidupkan Kembali untuk Renovasi Musholla
Pentas Seni Silat Tradisional di Bungah Gresik Pererat Silaturahmi 24 Perguruan
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:02 WIB

Sapa Sastra Gresik Hidupkan Kembali Tradisi Kepenulisan

Jumat, 26 September 2025 - 02:40 WIB

Seniman Gresik Anhar Harumkan Damar Kurung di Kemasan Teh Botol Sosro 2025

Minggu, 24 Agustus 2025 - 00:48 WIB

230 Perahu Meriahkan Petik Laut Campurrejo

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:42 WIB

Rebowekasan Suci Meriah, Warga Arak 25 Tumpeng

Minggu, 1 Juni 2025 - 23:50 WIB

Teater Jurnalis Sentil Pengangguran di Festival Nasi Krawu 2025

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Belajar sambil Bermain, Siswa SD Almadany Outbound di Taman Dolan Batu

Kamis, 23 Okt 2025 - 23:08 WIB

Puluhan ikan sepat mati di drainase depan Kantor Pemkab Gresik diduga akibat limbah rumah tangga atau penyetruman ikan.

Lingkungan

Puluhan Ikan Sepat Mati di Drainase Gresik

Kamis, 23 Okt 2025 - 22:00 WIB

DPRD Gresik menyoroti efektivitas penyertaan modal daerah ke PT Gresik Migas dan mempertanyakan dampaknya terhadap PAD.

Suara Dewan

DPRD Gresik Soroti Efektivitas Modal Daerah di Gresik Migas

Kamis, 23 Okt 2025 - 21:42 WIB

Muhammadiyah Gresik

Semangat Menabung Siswa SD Almadany Tak Surut oleh Guyuran Hujan

Kamis, 23 Okt 2025 - 14:07 WIB