Tradisi Kajakan di Randuboto Gresik Dihidupkan Kembali untuk Renovasi Musholla

- Editorial Team

Senin, 28 April 2025 - 14:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, kembali menghidupkan tradisi Kajakan, sebuah tradisi ratusan tahun yang sempat terhenti sejak 1998.

Tradisi Kajakan merupakan kegiatan para nelayan melaut bersama, di mana hasil tangkapan dijual dan uangnya digunakan untuk membantu renovasi rumah ibadah seperti masjid, musholla, atau langgar.

Tahun ini, sekitar 150 nelayan dengan 52 perahu mengikuti tradisi ini. Hasil tangkapan kemudian dijual kepada pengepul dan seluruh hasilnya didonasikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tangkapan Melimpah, Hasilkan Dana Puluhan Juta Rupiah

Menurut Subianto (41), salah satu nelayan peserta Kajakan, hasil tangkapan meliputi kerang kecil, kerang hijau, kepiting, sembilang, hingga ikan pari.

Baca Juga :  Angkutan Sungai Randuboto Masih Berfungsi

“Para nelayan mencari kerang, kepiting, sembilang, ataupun pari. Nanti hasilnya dijual dan diserahkan ke langgar yang membutuhkan dana renovasi,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

Subianto menambahkan, hasil tangkapan kali ini cukup melimpah, mencapai lebih dari satu kuintal.

“Total tangkapan kami bisa mencapai satu kuintal lebih, terdiri dari kerang, sembilang, hingga kepiting,” katanya.

Dari hasil penjualan ke pengepul, tradisi Kajakan tahun ini berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp15 juta.

Solidaritas dan Kepedulian Lewat Tradisi

Kepala Desa Randuboto, Andhi Sulandra, menjelaskan bahwa tradisi Kajakan sarat dengan nilai solidaritas dan kepedulian sosial.

Baca Juga :  Hari Batik, Siswa SMPM 12 Membatik Bersama

“Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Setelah vakum sejak 1998, kami berusaha mengaktifkannya kembali,” ujarnya.

Tahun ini, hasil tradisi Kajakan digunakan untuk membantu renovasi Langgar Sabillul Muttaqin. Dana tersebut dipakai untuk pavingisasi halaman serta pembangunan tempat wudhu baru bagi pria dan wanita.

“Kami berharap tradisi Kajakan terus berlangsung di tahun-tahun mendatang, mengingat banyaknya lembaga keagamaan di Desa Randuboto,” harap Andhi.

Tradisi Kajakan menjadi bukti kuat bagaimana kearifan lokal tetap hidup dan berkontribusi bagi kemajuan sosial masyarakat Desa Randuboto.

Penulis : Daniel Andayawan

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kolam Renang Sambipondok Kembali Dibuka
Pemuda Pegundan Ubah Jelantah Jadi Lilin Estetik
Hibah Tanah untuk Kantor NU Tebuwung Resmi Diserahkan
Pasar Segoro Campurejo Ganti Uang Dengan Kerang
Desa Gredek Gresik Jadi Lumbung Padi, Panen Tiga Kali Setahun
Perlu Pengerukan Anak Sungai Nelayan Gumeng Gresik Andalkan Sungai Satu-satunya Akses ke Laut
Rembuk Stunting Desa Mriyunan Akan Optimalisasi Dana Desa
Desa Pandanan Wakili Gresik di Tingkat Nasional Berkat Inovasi Pelayanan Digital
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 17:00 WIB

Kolam Renang Sambipondok Kembali Dibuka

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:35 WIB

Pemuda Pegundan Ubah Jelantah Jadi Lilin Estetik

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:08 WIB

Hibah Tanah untuk Kantor NU Tebuwung Resmi Diserahkan

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:18 WIB

Pasar Segoro Campurejo Ganti Uang Dengan Kerang

Rabu, 25 Juni 2025 - 00:17 WIB

Desa Gredek Gresik Jadi Lumbung Padi, Panen Tiga Kali Setahun

Berita Terbaru

NU Gresik

MI Alkarimi Gresik Sosialisasi Program Baru

Kamis, 31 Jul 2025 - 17:49 WIB

Kriminal

Mayat Ojol Hasil Forensik: Tak Ada Unsur Pemerkosaan

Kamis, 31 Jul 2025 - 13:13 WIB

Oplus_0

BISNIS

Korban Debu PT Linde Dipulangkan dari RS

Rabu, 30 Jul 2025 - 15:38 WIB

BISNIS

Warga Gresik Panik, Mesin PT Linde Bocor

Rabu, 30 Jul 2025 - 12:19 WIB