Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono membuka Jambore Penyuluh Pertanian dan Petani Milenial Tahun 2025 di Wisma Djendral Ahmad Yani, Gresik, pada Kamis, 25 September 2025. Acara ini diselenggarakan untuk mendukung swasembada pangan dan menjadi ajang konsolidasi serta penguatan peran penyuluh dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Jambore ini mempertemukan para penyuluh dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berlangsung selama dua hari hingga 26 September 2025 di Bumi Perkemahan Semen Indonesia, Gresik.
Sebelum membuka acara, Sudaryono juga melepas ekspor perdana keripik sayur ke Singapura senilai 10.800 dolar Singapura. Ekspor ini menjadi contoh nyata inovasi produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing global. Selain itu, Wamentan juga memberikan penghargaan berupa satu unit sepeda motor kepada penyuluh pertanian dengan kinerja terbaik dari ketiga provinsi tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Sudaryono menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian bagi pemerintah pusat. “Penyuluh Pertanian ini sangat penting peranannya bagi kami pemerintah pusat. Hasil dari kerja keras dan produktivitas mereka adalah penting bagi kami di pusat. Jadi kami mensupport penuh Penyuluh Pertanian,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa penyuluh pertanian menjadi jembatan antara petani dan pemerintah. “Dengan adanya masalah dan keluh kesah dari petani ke Penyuluh Pertanian yang terkadang ada dinamika. Kami berusaha menjadi bagian untuk problem solving antara Penyuluh Pertanian dan Petani itu sendiri. Mereka adalah juga bagian dari Kementerian Pertanian,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Sudaryono juga menampilkan kisah sukses petani milenial sebagai inspirasi, termasuk pengusaha olahan sabut kelapa yang beromzet Rp10 miliar per tahun dan pelaku usaha tanaman hias dari Batu yang meraup Rp500 juta per bulan dari ekspor.
“Petani milenial harus tertantang untuk mengikuti jejak mereka. Pemerintah siap menjembatani dengan menghadirkan mentor serta membuka akses ke pasar ekspor bagi para pelaku usaha pertanian,” pungkasnya.
Kementerian Pertanian berkomitmen penuh mendukung peran penyuluh melalui pelatihan, pendampingan, serta kemudahan akses teknologi dan pasar. Ini adalah bagian dari visi besar untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern.
Editor : Akhmad Sutikhon











