GRESIK – Pemerintah Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu, menggelar kegiatan rembuk stunting sebagai upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di tingkat desa sekaligus menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026.
Kegiatan berlangsung di Balai Desa Mriyunan pada Jumat, 20 Juni 2025, dipimpin oleh Pj Kepala Desa Mriyunan, M Taufiq. Dalam arahannya, Taufiq menjelaskan bahwa dana desa (DD) bisa dimanfaatkan untuk mendukung program penurunan stunting tanpa melanggar regulasi yang ada.
“Anggaran penurunan stunting ini bisa dimasukkan dalam program ketahanan pangan yang alokasinya sekitar 20 persen. Dikelola dengan baik, program ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Desa Mriyunan,” terang Taufiq.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga mendorong masyarakat untuk merancang kegiatan usaha produktif berbasis desa agar ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan ekonomi warga bisa berjalan optimal.
“Programkan kegiatan usaha yang bisa dilaksanakan warga agar pemberdayaan ekonomi di Mriyunan bisa berjalan baik,” pintanya.
Camat Sidayu, Suwartono, yang turut hadir dalam rembuk tersebut, mengingatkan pentingnya pemutakhiran data anak yang terindikasi stunting agar upaya penanganannya bisa lebih cepat dan tepat.
“Ibu-ibu, saat posyandu atau penimbangan balita, mohon diperhatikan kondisi ibu hamil dan anak-anak. Jika ada indikasi stunting, segera buat laporan agar bisa ditangani bersama. Ini kepentingan bersama, bukan hanya individu,” tegas Suwartono.
Sementara itu, data prevalensi stunting di Kabupaten Gresik menunjukkan tren penurunan dari 23,5% pada 2021 menjadi 15,2% pada 2024. Meski demikian, angka ini masih di atas target nasional dan daerah yang ditetapkan sebesar 10%. Pemerintah daerah mendorong harmonisasi data untuk memastikan akurasi intervensi.
Penulis : Akhmad Sutikhon
Editor : Akhmad Sutikhon