Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik buka suara terkait temuan partikel mikroplastik dalam sampel air ketuban dan urine ibu hamil yang diteliti Ecoton bersama Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Hasil awal riset itu mengindikasikan adanya potensi risiko terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, termasuk kemungkinan kaitannya dengan kasus stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Mukhibatul Khusna, mengatakan belum dapat memberikan komentar terkait hasil riset tersebut. Ia menilai penelitian itu masih memerlukan validasi lebih lanjut.
“Saya belum bisa berkomentar masalah itu karena kami tidak mengetahui apakah penelitian tersebut sudah benar-benar tervalidasi. Jadi kami belum bisa memberikan tanggapan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusna juga belum bisa menilai dugaan korelasi antara paparan mikroplastik pada ibu hamil dengan kasus stunting di Gresik. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah menjalankan berbagai langkah pencegahan stunting secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.
Dari data Dinas Kesehatan Gresik, hingga akhir tahun ini tercatat sekitar 3.500 kasus stunting di wilayah tersebut. Angka prevalensi saat ini berada di kisaran 15,2 persen, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 15,4 persen.
“Pencegahan dilakukan lintas sektor dengan melibatkan OPD, PKK, dan berbagai stakeholder,” kata Khusna. Upaya itu mencakup pemberian tablet tambah darah bagi siswa perempuan untuk mencegah anemia, pembinaan calon pengantin, hingga pendampingan ibu hamil.
“Pendampingan dilakukan sejak hamil hingga bersalin. Jadi pencegahannya multi-sektoral dengan berbagai kegiatan yang kami lakukan bersama,” tambahnya.
Sebelumnya, Ecoton melaporkan bahwa 23 sampel air ketuban dan urine ibu hamil yang diuji di Gresik seluruhnya positif mengandung partikel mikroplastik. Temuan ini dianggap sebagai sinyal serius mengenai dampak pencemaran plastik terhadap kesehatan manusia sejak dalam kandungan.
Fenomena paparan mikroplastik pada ibu hamil ini dinilai para ahli sebagai peringatan penting tentang ancaman bagi tumbuh kembang generasi mendatang. Pengendalian limbah plastik dan peningkatan kesadaran lingkungan disebut menjadi langkah krusial untuk menekan risiko gangguan perkembangan dan stunting sejak dini.
Editor : Akhmad Sutikhon











