Riset mikroplastik pada sampel air ketuban dan urine ibu hamil di Kabupaten Gresik telah rampung. Tim peneliti dari Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memastikan seluruh sampel yang diperiksa terkontaminasi partikel mikroplastik.
Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, menyampaikan bahwa total 42 sampel menunjukkan hasil serupa.
“Sampai akhirnya di bulan November 2025 ini bahwa 42 sampel yang kita ambil itu semua terkontaminasi oleh mikroplastik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Riset Ambil Sampel dari Berbagai Kecamatan
Rafika menjelaskan, 42 sampel air ketuban dan urine ibu hamil berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Gresik. Riset yang berlangsung selama sepuluh bulan itu mengungkap adanya paparan mikroplastik dengan jumlah partikel berbeda pada setiap sampel.
Jenis partikel mikroplastik yang ditemukan beragam. Peneliti mendeteksi fiber, film, fragmen, filamen, hingga mikro bits atau granul.
Menurut Rafika, mikroplastik jenis film banyak digunakan dalam mika dan kemasan plastik makanan. Sementara fragmen umumnya berasal dari kemasan sachet.
“Mikro bits itu sebagian besar dari penggunaan personal care yaitu scrub tubuh atau scrub wajah. Dan fiber, sebagian besar asalnya itu dari pakaian sintetis,” jelasnya.
Diteliti Dampaknya pada Ibu Hamil dan Janin
Riset ini akan dilanjutkan untuk menelusuri dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan ibu hamil dan janin.
“Nantinya kita akan mengkorelasikan apakah temuan mikroplastik ini akan berdampak pada inflamasi atau peradangan pada ketuban ibu hamil dan urin ibu hamil ini. Dan adanya peradangan ini akankah menganggu pertumbuhan pada janin,” kata Rafika.
Akademisi Unair: Bisa Ganggu Pertumbuhan Janin
Akademisi Universitas Airlangga, Lestari Sudaryanti, menilai paparan mikroplastik dapat memengaruhi perkembangan calon generasi bangsa. Ia menyebut bahwa stres oksidatif atau peradangan pada janin dapat menimbulkan berbagai gangguan tumbuh kembang.
“Di sana ada plasenta. Kalau plasenta rusak, maka pengiriman nutrisi, oksigen, dan faktor imunitas akan terganggu sehingga berdampak pada bayinya,” ujarnya.
Temuan ini menjadi peringatan penting mengenai ancaman mikroplastik bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin di Kabupaten Gresik.
Editor : Tiko











