Simulasi tanggap darurat untuk antisipasi ledakan pipa gas yang digelar PT Petrokimia Gresik (PG) di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Gresik diprotes warga
Aksi protes warga itu karena mereka merasa dibohongi oleh PG, yang sebelumnya menyatakan pemasangan pipa gas sepanjang 4,8 kilometer itu aman dan sudah sesuai standar yang ditentukan.
Menurut kordinator aliasi penduduk menolak pipanisasi Gas (PMP) Khoirul Anam, pelaksanaan simulasi tanggap darurat ini membuktikan keberadaan pipa gas itu berbahaya, apalagi letaknya berdekatan dengan permukiman warga.
Warga juga menyesalkan sikap PG yang tidak ada koordinasi dengan warga sekitar dalam pelaksanaan simulasi tanggap darurat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semestinya warga dilibatkan langsung, dan diberi penyuluhan tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi situasi darurat, semisal, bila sewaktu-waktu pipa gas meledak, karena mereka ini langsung merasakan dampaknya,” katanya menegaskan.
Dalam keterangannya warga menyatakan tetap menolak keberadaan pipa gas, kendati pipa gas tersebut sudah dibenamkan di dalam tanah oleh PG. (tik,ant)