DB Meluas Dinkes Lambat Lakukan Fogging

- Editorial Team

Rabu, 13 Januari 2016 - 22:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

image

Kabargresik_ Meningkatnya kasus demam berdarah (DB) di kabupaten Gresik memasuki musim hujan membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik melakukan fogging atau penyemprotan insektisida tertentu untuk membunuh nyamuk dewasa di jalan Veteran Gresik.

Tindakan ini disesalkan warga, karena mereka menilai fogging nyamuk yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan terlambat, karena sebelumnya ada warga yang meninggal akibat deman berdarah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga sudah mengusulkan agar fogging nyamuk dilakukan sejak tiga minggu yang lalu. Namun, usulan warga tidak langsung di respon oleh pihak Dinkes Gresik. Demam berdarah telah mewabah di beberapa wilayah di Kabupaten Gresik sejak  awal  Januari lalu. Di kelurahan Sidomoro, jalan Veteran, Gresik belasan warga terkena demam berdarah hingga harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Data Positif Covid Di Gresik Bermutasi Ke Surabaya

Bahkan, dua hari yang lalu, seorang di Sentolang Kebomas dikabarkan meninggal dunia akibat terkena demam berdarah.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada Minggu awal Januari 2016, terdapat tujuh pasien terkena demam berdarah yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina. Jumlah tersebut semakin meningkat dengan total jumlah penderita demam berdarah di 18 kecamatan mencapai puluhan orang jelang pertengahan januari ini. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya Warga Sentolang Kebomas.

Suyanto (57) menyesalkan kurang tanggapnya dinas dalam merespon laporan warga. Apalagi demam berdarah telah memakan korban jiwa. “Kita menyesalkan kurang tanggapnya Dinkes untuk melakukan tindakan fogging,” kata Suyanto, Rabu (13/01).

Baca Juga :  Ini Trik Biar Beras Zakat Fitrah Tak Berkutu

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Sugeng Widodo berdasarkan hasil analisa Penyelidikan Epidemiologi (PE) muncul tambahan satu atau lebih kasus DBD dalam 3 minggu. Adanya tambahan penderita kasus DBD yang meninggal dalam periode 3 minggu sebelumnya. Begitu juga ada tambahan kasus DBD 1 orang dan ada 3 penderita panas tanpa sebab yang jelas dalam periode 3 minggu serta adanya jentik dengan House Index lebih dari 5%,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ada yang salah dengan Informasi Edukasi selama ini. ‘Kita sosialisasi ke masyarakat melalui berbagai media namun tetap saja ada kejadian masyarakat emosi perkara menginginkan fogging atau pengasapan di suatu lokasi yang katanya telah berjangkit kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).” pungkasnya. (A Ghofar/K1)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin
Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos
Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik
Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik
Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga
Usai Makan Roti Canai, Perempuan Asal Lamongan Muntah dan Meninggal di Puskesmas
Wabah Muntaber Serang Anak-Anak di Pulau Bawean
TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober
Berita ini 12 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 22:54 WIB

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin

Minggu, 2 November 2025 - 21:50 WIB

Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:35 WIB

Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:09 WIB

Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:39 WIB

Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga

Berita Terbaru

Disparekrafbudpora menonaktifkan Ketua CFD Gresik karena dugaan pungli hingga Rp500 ribu kepada pelaku UMKM.

BISNIS

Ketua CFD Gresik Dinonaktifkan karena Dugaan Pungli

Minggu, 23 Nov 2025 - 15:17 WIB