Setelah pencak macan digelar, ratusan warga melakukan do-a bersama ditengah telaga. acara ditutup dengan minum dawet bersama sebagai simbul permohonan kepada pencipta untuk segera menurunkan hujan.
Selaga yang ada di pinggir dusun ini setiap harinya digunakan oleh sekitar lima ratus warganya untuk keperluan sehari-hari mulai mandi, minum, memasak sampai kebutuhan air untuk ternaknya. sa-at telaga kering, warga terpaksa membeli air dari mobil tangki yang menjual air di desanya.
Muhtasan, tokoh masyarakat setempat saat dikonfirmasi di lokasi bersih telaga mengatakan, setiap keluarga di desa ini sekarang harus mengeluarkan anggaran ekstra untuk membeli air setiap hari minimal sepuluh ribu rupiah.
Sayangnya pihak pemkab Gresik belum merespon keresahan warga akibat kekeringan panjang ini, sehingga droping air bersih dari pemkab belum ada di desa Indrodelik.(sutikhon)