Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, Koordinator Wilayah (Korwil) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk menindak tegas segala bentuk kemaksiatan yang dapat merusak kesucian Ramadan. Larangan tersebut mencakup praktik perjudian, konsumsi minuman keras, dan aktivitas lain yang berpotensi mengganggu ketertiban.
Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, menegaskan bahwa tindakan pencegahan harus dilakukan agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.
“Jangan sampai ada tangan-tangan jahil yang mengganggu umat dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini,” tegas Kiai Rofiq dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) MUI Jawa Timur yang dihadiri perwakilan dari Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Gresik di Kantor MUI Kabupaten Bojonegoro, Selasa (4/2/2025).
Selain menyoroti keamanan selama Ramadan, MUI juga menaruh harapan besar kepada kepala daerah yang baru terpilih pada Pilkada Serentak 2024 agar menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.
“Sebagai shadiqul hukūmah atau mitra strategis pemerintah, MUI harus selalu berdampingan dengan pemerintah agar kebijakan yang diambil sejalan dengan nilai-nilai Islam, menjaga ukhuwah Islamiyyah, serta merawat harmoni antar umat beragama,” jelas Kiai Rofiq.
Dalam pertemuan ini, Korwil IV MUI Jatim membahas berbagai persiapan menjelang Ramadan, termasuk imbauan kepada umat Islam untuk lebih meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial. Ketua Umum MUI Bojonegoro, KH. Alamul Huda Masyhur, mengajak masyarakat memanfaatkan Ramadan sebagai momentum peningkatan ketakwaan.
“Masyarakat diimbau untuk memperbanyak ibadah seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, berzikir, serta menghidupkan malam Ramadan dengan shalat tarawih dan qiyamul lail. Selain itu, kepedulian sosial juga harus ditingkatkan melalui zakat, infak, dan sedekah kepada fakir miskin serta anak yatim,” ungkap KH. Alamul Huda.
Lebih lanjut, MUI juga menyerukan kepada pemilik restoran, warung makan, dan tempat hiburan untuk menghormati bulan Ramadan dengan tidak menyajikan makanan secara terbuka di siang hari serta mengurangi atau menutup sementara aktivitas hiburan yang berpotensi mengganggu kekhusyukan ibadah.
“Kami mengimbau agar para pengusaha memastikan karyawan Muslim dapat menunaikan ibadah dengan baik selama Ramadan,” tandas KH. Alamul Huda.
Dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian dari berbagai pihak, diharapkan Ramadan tahun ini dapat dijalani dengan penuh ketenangan dan keberkahan. (*)
Penulis : Akhmad Sutikhon
Editor : Tiko