Perlukah Penyintas Erupsi Semeru Dilakukan Trauma Healing, Ini Kata Psikolog UMG

- Editorial Team

Rabu, 8 Desember 2021 - 08:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyintas erupsi Semeru banyak yang mengalami stres dan ketakutan, sehingga mereka banyak yang tidak mau lagi kembali ke kampungnya, disamping rumah dan harta bendanya terendam lumpur, mereka berkeinginan untuk direlokasi. Namun apakah para penyintas erupsi Semeru ini perlu trauma healing, berikut pendapat psikolog.

Dosen universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Ima Fitri Sholichah, memberikan arahan bahwa trauma healing dilakukan saat peristiwa traumatis itu cukup intens dan mengganggu.

“Namun perlu mempertimbangkan kondusif atau tidak dilakukan trauma healing. Alangkah baiknya kita cek dahulu kesiapan korban dan relawan, cek juga kondisi lingkungan sekitar bagaimana apakah kondusif atau tidak untuk dilakukannya trauma healing  terutama kenyamanan tempat, suasana, situasi” terang Ima.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Trauma healing yang bisa dilakukan sebenarnya pertolongan psikologis awal, psychological first aid.

“Sebelum kita menentukan korban bencana alam trauma atau tidak, kita harus beri pertolongan pertama dulu. Sama halnya saat melihat korban kecelakaan, sebelum kita tahu dia patah tulang atau tidak, setidaknya kita mengamankan korban, membersihkan lukanya dulu, atau apapun itu yg bisa dilakukan segera. Jadi saya lebih suka istilah pertolongan psikologis awal atau psychological first aid.” Jelas Ima.

Baca Juga :  Poli RS Ibnu Sina Libur Lebaran Mulai Selasa

Hal ini yg ang paling mudah diaplikasikan dengan cepat dan tidak perlu harus psikolog.

Kalau trauma healing langsung dilakukan,  bisa jadi nanti bentrok dengan wewenang penanganan, kalau traumanya berat tentunya perlu psikoterapi yang hanya boleh dilakukan oleh Psikolog.

Sementara itu BNPB memperbarui data korban terdampak erupsi Gunung Semeru Lumajang. Korban meninggal karena erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.

“Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa, dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga :  Warsito Penjual Srikaya di Gresik Meninggal Mendadak Saat Berjualan

Per pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa,” ujar Muhari.

Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 2.970 unit rumah terkena dampak. (Tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

61 Lapak Hewan Kurban di Gresik Dapat Rekomendasi Resmi Jelang Idul Adha 1446 H
Kasus DBD di Gresik Capai 233 Pasien, Kebomas Paling Terdampak
Bayi Mahesa Sakit Diselamatkan Tim Kesehatan Polres Gresik
Gedung Sentral Perawatan RS Muhammadiyah Gresik Diresmikan Haedar Nashir
Klinik Annahdlah Dukun Gelar Pemeriksaan Rutin Prolanis dan Pap Smear
Hatiku Padamu, Launching Program Antar Jemput Inklusi UPT Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Gresik
Warsito Penjual Srikaya di Gresik Meninggal Mendadak Saat Berjualan
Masuk Awal Ramadhan Gresik Masih Banjir. Ini Datanya
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:53 WIB

61 Lapak Hewan Kurban di Gresik Dapat Rekomendasi Resmi Jelang Idul Adha 1446 H

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:13 WIB

Kasus DBD di Gresik Capai 233 Pasien, Kebomas Paling Terdampak

Jumat, 16 Mei 2025 - 20:36 WIB

Bayi Mahesa Sakit Diselamatkan Tim Kesehatan Polres Gresik

Sabtu, 26 April 2025 - 19:07 WIB

Gedung Sentral Perawatan RS Muhammadiyah Gresik Diresmikan Haedar Nashir

Rabu, 16 April 2025 - 14:43 WIB

Klinik Annahdlah Dukun Gelar Pemeriksaan Rutin Prolanis dan Pap Smear

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

SD Muwri Gresik Gelar Raker 2025, Teguhkan Komitmen Pendidikan Berkarakter

Minggu, 29 Jun 2025 - 02:41 WIB

Olahraga

Wushu dan Triathlon Tambah Medali untuk Gresik

Minggu, 29 Jun 2025 - 02:32 WIB

BISNIS

Petronite Fest 2025 Angkat UMKM dan Gairahkan Ekonomi Gresik

Minggu, 29 Jun 2025 - 00:25 WIB

Muhammadiyah Gresik

SD Muwri Gresik Mantapkan Mutu Pendidikan Lewat Raker 2025

Sabtu, 28 Jun 2025 - 17:40 WIB

Peristiwa

Remaja Jatuh ke Sumur 35 Meter di Pongangan

Sabtu, 28 Jun 2025 - 16:44 WIB