Di lorong-lorong sempit Pasar Kota Gresik, sebuah warung kuliner legendaris tetap bertahan dan berinovasi. Telur Ikan Sindujoyo, pelopor kuliner olahan telur ikan di Gresik, kini memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan penjualan.
Warung yang berdiri sejak tahun 1982 ini awalnya dirintis oleh Bu Imah. Kini, usaha keluarga tersebut diteruskan oleh anak dan menantunya yang terus melakukan inovasi, termasuk promosi lewat platform live streaming.
“Kami mulai pakai live streaming sebelum puasa kemarin, dan hasilnya luar biasa. Penjualan meningkat drastis,” ujar Mohammad Muis Ali Mudin, anak dari Bu Imah, kepada Kabargresik.com, Senin (13/5/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Muis, jumlah penonton dalam satu sesi live streaming bisa menembus angka 200 lebih. Tak hanya promosi di platform siaran langsung, mereka juga aktif menggunakan WhatsApp Business dan media sosial yang dikelola dengan baik.
“Pelanggan jadi mudah memesan dari mana saja. Bahkan banyak yang pesan lewat WhatsApp setelah lihat live. Jadi, tidak harus datang langsung ke Gresik,” tambahnya.
Telur Ikan Sindujoyo pun mengandalkan jasa ekspedisi online untuk menjangkau pelanggan di luar pulau. Pesanan tercatat telah sampai ke berbagai wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, bahkan Makassar.
“Memang tantangannya ada, seperti pengiriman ke daerah yang belum terjangkau ekspedisi online. Tapi sejauh ini cukup teratasi,” jelas Muis, yang merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Telkom Bandung.
Suami Bu Imah, Muridan, turut merasakan dampak positif dari penggunaan teknologi. Ia menyebut omzet harian melonjak hampir dua kali lipat setelah menerapkan strategi digital marketing.
“Dulu omzet per hari cuma Rp7 juta, sekarang bisa sampai Rp12 juta. Itu semua berkat live streaming,” katanya.
Meski sempat mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan teknologi, Muridan tetap berusaha beradaptasi.
“Saya bukan orang yang paham teknologi. Tapi dengan semangat, saya belajar pelan-pelan. Tantangan lain ya persaingan. Kadang orang yang lihat live malah belanja ke sebelah,” ujarnya sambil tertawa.
Dari hasil penjualan telur ikan, keluarga ini berhasil meningkatkan taraf hidup. Mereka kini memiliki rumah, kendaraan, hingga mampu menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi.
“Alhamdulillah, dari usaha ini kami bisa beli rumah, kendaraan, tanah, dan menyekolahkan anak sampai sarjana,” pungkas Muridan.
Telur Ikan Sindujoyo memiliki tiga cabang, yaitu di PPS, Kalitutup, dan Pasar Kota Gresik. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni Rp15.000 per ons. Tak heran, warung ini nyaris tak pernah sepi pembeli. Dalam sehari, stok bisa diisi ulang hingga tiga kali.
Untuk memenuhi permintaan, mereka rutin mendatangkan telur ikan mentah dari Surabaya, sebanyak 12 hingga 14 kilogram setiap pengambilan. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 17.00 WIB.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko