Universitas Airlangga (Unair) menggelar pelatihan kesiapsiagaan kesehatan darurat bagi penjual dan pegawai Wisata Alam Gosari (Wagos), Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kewaspadaan para pengelola wisata yang berada di sekitar Bukit Kapur Gosari, mengingat potensi longsor seperti yang pernah terjadi di Bukit Kapur Panceng pada 2023 lalu.
Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa Fakultas Vokasi Unair memberikan materi tentang resusitasi jantung paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), serta penanganan korban patah tulang menggunakan alat bantu sederhana seperti kayu atau bidai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
RJP merupakan tindakan darurat bagi orang yang mengalami henti jantung atau henti napas, untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak serta organ vital lainnya. Peserta diajari langkah-langkah kombinasi antara penekanan dada dan napas buatan hingga bantuan medis tiba.
Dosen Fakultas Vokasi Unair, Susilo Hariyanto, menjelaskan bahwa kesiapsiagaan darurat sangat penting bagi pengelola wisata, terutama yang berada di wilayah rawan seperti Wagos.
“Apabila terjadi kecelakaan atau bencana di wisata seperti Wagos, para penjaga sudah dibekali ilmu dasar keselamatan darurat agar nyawa korban bisa segera terselamatkan,” ujarnya.
Susilo juga menekankan pentingnya penanganan cepat dalam kondisi darurat.
“Satu menit setelah kejadian, peluang korban selamat masih 98 persen. Dua menit tinggal 50 persen, dan sepuluh menit hanya 2 persen. Semakin cepat ditangani, peluang hidup korban semakin besar,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola Wisata Alam Gosari, Misbakhud Dawam, menyambut baik kegiatan tersebut.
“Kami bersyukur mendapatkan pelatihan ini. Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat dan bisa kami terapkan jika terjadi kondisi darurat di kawasan wisata,” katanya.
Selain pelatihan kesehatan darurat, Fakultas Vokasi Unair juga memberikan penguatan bagi pelaku UMKM di kawasan wisata agar mampu berinovasi dan meningkatkan daya saing menuju destinasi wisata yang berstandar internasional.
Editor : Akhmad Sutikhon











