KAM Gresik Minta Pemerintah Perhatikan Nasip Petani

- Editorial Team

Senin, 26 September 2016 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

haritanikabargresik.com – Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan KAM Gresik (Komite Aksi Mahasiswa Gresik) mengelar aksi memperingati hari tani nasional. Mereka longmarch dari depan perum Bunder Asri menuju Pemkab Gresik (26/09). Aksi tersebut merupakan  bentuk keprihatinan mahasiswa akan nasib kaum tani yang semakin hari tidak diperhatikan oleh pemerintah
Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), menyoroti permasalahan yang dialami petani khususnya di Gresik. Mereka beranggapan nasib petani tak kunjung jelas apalagi lahan-lahan produktif dialihfungsikan menjadi bentuk-bentuk lain.
“Masih banyak petani-petani yang berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa menjadi buruh tani akibat luas lahan pertanian yang makin berkurang,” teriak Sudarmawan salah satu peserta aksi
Korlap kasi M. Faruq juga mengatakan, Setidaknya dalam pemerintah jokowi ada 89 orang petani ditangkap dan 52 orang juga dikriminalisasikan, 29 orang orang mengalami kekerasan dan 3 orang meninggal. Ini sebelum kasus Salim kancil terjadi dan tidak termasuk kasus Kampung pulo
Dia juga mengatakan Terkait program redistribusi tanah yang dikampanyekan Pemerintah Jokowi dalam tema Reforma Agraria sangat tidak mengurangi penguasaan tanah milik tuan tanah besar. Sehingga jelas sekali tidak berpihak pada kepentingan tani miskin.
“di tengah minimnya tanah untuk petani penggarap, nasib kaum tani terus dihancurkan. Berbagai bentuk perampasan tanah dilakukan untuk kepentingan infrastruktur seperti perluasan kawasan industri,” ujarnya
“kaum tani juga dihadapkan pada setumpuk masalah mahalnya sarana produksi pertanian. Seperti bibit, pupuk, obat-obatan, peralatan kerja dan buruknya kondisi irigasi pertanian,” pungkasnya
Mereka juga membawa poster yang bertuliskan “Wujudkan Refoma Agraria Sejati” “Laksanakan UU Pokok Agraria tahun 1960” “distribusikan tanah untuk petani” dan “cabut UU Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007

Baca Juga :  Sweets Arrangements

Tapi sayang dalam aksi damai di halaman Pemkab Gresik tersebut, mahasiswa hanya ditemui Nurdianto dari Kebangpol, lantaran Bupati Sambari tidak berada di ruang dinasnya. Dia mengatakan untuk urusan pertanahan itu yg mngatur dari BPN, dan daerah tidak mempunyai wewenang, jadi smua terpusatkan.
Setelah aksi di Pemkab Gresik tidak mendapatkan respon positif, mereka melanjutkan aksi di gedung DPRD Gresik, Anggota kepolisian dari Polres Gresik pun mengawal aksi para mahasiswa tersebut. (Aam/tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

60 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Driyorejo
Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam
Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)
Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+
Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam
Warga Sumberwaru Tewas Terpeleset di Area Persawahan
Puting Beliung Terjang Melirang, 62 Rumah Rusak
Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah
Berita ini 19 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:27 WIB

60 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Driyorejo

Jumat, 28 November 2025 - 15:35 WIB

Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam

Rabu, 26 November 2025 - 23:18 WIB

Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)

Selasa, 25 November 2025 - 22:28 WIB

Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+

Rabu, 19 November 2025 - 22:34 WIB

Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam

Berita Terbaru

Peristiwa

60 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Driyorejo

Jumat, 5 Des 2025 - 23:27 WIB

KESEHATAN

Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik

Jumat, 5 Des 2025 - 15:03 WIB

Muhammadiyah Gresik

Sumatera Utara Yes Or No

Jumat, 5 Des 2025 - 10:08 WIB