Kabar Gresik — Ribuan anak dari 21 Taman Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Ujungpangkah memeriahkan acara Gebyar Hari Anak dan Kartini yang digelar di Wisata Alam Gosari (Wagos), Rabu (30/4/2025). Meskipun Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli, kegiatan ini digelar lebih awal dan dirangkai dengan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April lalu.
Kemeriahan dimulai sejak pagi hari dengan penampilan tari semaphore dan drum band cilik dari gabungan siswa TK. Anak-anak tampil kompak dan penuh semangat di hadapan para guru dan wali murid.
Acara berlanjut dengan pelepasan 250 balon ke udara sebagai simbol harapan dan semangat peringatan Hari Anak dan Kartini di Kecamatan Ujungpangkah. Setelah itu, seluruh peserta melakukan senam bersama di lapangan utama Wagos.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Panitia, Rodliyah, mengaku bersyukur kegiatan berlangsung lancar dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah kegiatan ini bisa berlangsung dengan lancar dari awal hingga akhir,” ujarnya.
Rodliyah berharap kegiatan tahunan ini dapat memberi kesan positif bagi tumbuh kembang anak-anak sekaligus memperkenalkan destinasi wisata lokal kepada generasi muda.
“Semoga dengan adanya peringatan Hari Anak dan Kartini ini, anak-anak bisa tumbuh menjadi sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Juga agar mereka mengenal dan mencintai potensi wisata daerahnya sendiri,” harapnya.
Sementara itu, Pengelola Wisata Alam Gosari, Misbahud Dawam, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut dengan menyiapkan fasilitas pendukung, termasuk 250 balon untuk dilepaskan.
“Untuk kegiatan ini, anak-anak tidak dikenai tiket masuk. Hanya orang tua murid yang membayar tiket. Kami juga siapkan sound system dan balon sebagai simbol perayaan Hari Anak dan Kartini,” ungkap Dawam.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini menjadi sarana yang efektif dalam mengenalkan Wagos kepada anak-anak sebagai aset wisata edukatif di Kecamatan Ujungpangkah.
“Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap anak-anak bisa mengenal dan mencintai wisata alam di desa mereka sendiri,” pungkasnya.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko