Mentri PU : Ganti Rugi Lahan BGS Harus Dituntaskan

- Editorial Team

Selasa, 19 Februari 2013 - 22:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kabargresik_ Megaproyek Bendung Gerak Sembayat (BGS) senilai Rp 1,2 Trilyun di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah sudah mulai tahap konstruksi. Kendati demikian, persoalan penyelesaian ganti rugi lahan belum beres.

Menteri PU Djoko Kirmanto menginstruksikan agar segera dituntaskan. Sebab, BGS diproyeksikan sebagai solusi mengatasi banjir Bengawan Solo. Selain itu, Kementrian PU mematok targetdapat dioperasikan pada 2016 mendatang.
“Saya berharap agar Pemkab benar-benar bisa membantu proses penuntasan lahan,”ujar  Djoko Kirmanto disela-sela meninjau BGS, Selasa (19/2).
Ditambahkannya, keberadaan BGS cukup vital. Karena mampu menampung sekitar 7 juta meter kubik air dari aliran Bengawan Solo. Dengan demikian, banjir tahunan akibat luapan Bengawan Solo dapat diminimalisir. Selain itu, diharapkan bisa bisa menjadi sumber irigasi baru di kawasan pantura.
”Keberadaan BGS setidaknya bisa menyediakan tambahan irigasi bagi 600 hektar lahan. Makanya, kami berharap proyek ini benar-benar bisa selesai sesuai jadwal,” imbuhnya.
Kendala dalam pembebasan BGS yakni kekurangan anggaran untuk pembebasan seluruh lahan BGS. Estimasi dari Pemkab Gresik kekurangan dana untuk menutup pembebasan lahan sekitar Rp 16 milyar.
”Kami masih butuh dana sekitar Rp. 16 milyar. Kami berharap ada solusi,” kataWabup Moh Qosim yang ikut mendampingi rombongan kementerian PU.
Dari total 6.700 hektar lahan yang dibutuhkan untuk BGS, baru bisa direalisaskian ekitar 75 persen. Ada beberapa lahan yang hingga kini penuntasannya belum beres. Seperti lahan untuk area tapak bendung, dari total kebutuhan 20,49 hektar, tetapi baru 24,7 atau baru 82 persen. Untuk area desa Sidomukti, Pemkab belum bisa menyelesaikan pembebasan 20,72 hektar lahan dari total kebutuhan 54,93 hektar (37 persen).
Proyek BGS digarap melalui sistem KSO oleh tiga kontraktor yakni Brantas Adikarya, Waskita Karya, serta Wijaya Karya. (faf)

Baca Juga :  Abai Data Pemda Gresik Bisa Kena Sanksi Terkait PP 41 Th 1999

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Miris, Dekat BGS, Warga Justru Sulit Dapatkan Air Bersih
Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

APBD 2026 Gresik Fokus Layanan Dasar Warga
Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik
DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025
Gresik Siapkan Sekolah Rakyat Terintegrasi, Belajar dari Semarang
Ketua CFD Gresik Dinonaktifkan karena Dugaan Pungli
DPRD Gresik Desak Usut Pungli UMKM di CFD
UMKM Keluhkan Dugaan Suap Pengelola CFD Gresik
Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah
Berita ini 13 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:03 WIB

Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:20 WIB

DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025

Minggu, 30 November 2025 - 19:16 WIB

Gresik Siapkan Sekolah Rakyat Terintegrasi, Belajar dari Semarang

Minggu, 23 November 2025 - 15:17 WIB

Ketua CFD Gresik Dinonaktifkan karena Dugaan Pungli

Selasa, 18 November 2025 - 20:42 WIB

DPRD Gresik Desak Usut Pungli UMKM di CFD

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Tiga Misi Satu Tujuan: Mengupas Lima Pilar Unggulan Lazismu Gresik

Senin, 8 Des 2025 - 19:17 WIB

KESEHATAN

DLH Gresik Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Ibu Hamil

Senin, 8 Des 2025 - 16:57 WIB

Peristiwa

Gresik Tanggung BPJS 8.674 Pekerja Rentan

Senin, 8 Des 2025 - 16:05 WIB

Muhammadiyah Gresik

Membanggakan, Siswa SD Almadany Almira Juara 2 Nasional Lomba Panahan

Senin, 8 Des 2025 - 01:16 WIB