Puluhan warga menggeruduk sebuah gudang di Jalan Raya KH. Syafi’i, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, yang diduga menjadi tempat pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Aksi tersebut dipicu bau menyengat dan debu dari dalam gudang yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Warga mendatangi lokasi pada Minggu (18/5) sekitar pukul 18.30 WIB. Aksi protes ini terekam dalam video milik warga yang kemudian viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat beberapa tangki solar berwarna biru-putih ditinggal pemiliknya, diduga usai melakukan aktivitas ilegal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gudang tersebut dicurigai digunakan untuk mencampur solar dengan oli bekas. Aktivitas ini telah beberapa kali diprotes warga dari dua desa, yakni Desa Pongangan dan Desa Suci, Kecamatan Manyar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Desa Pongangan, Aan Chunaifi, membenarkan bahwa lokasi gudang berada di wilayahnya, tepatnya di perbatasan dengan Desa Suci. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, pada Jumat (2/5), warga Pongangan juga sempat melakukan aksi protes di lokasi yang sama.
“Warga saya sering mengeluh akibat bau menyengat, terutama malam hari. Baunya seperti gas LPG bocor dan membuat sesak napas. Bahkan bau itu bisa bertahan lama di dalam rumah,” ungkap Aan, Senin (19/5).
Aan mengaku telah meninjau langsung ke lokasi pada 2 Mei lalu dan melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik. “DLH sempat turun dan memberi surat peringatan, tapi aktivitas di gudang tersebut tetap berlanjut seperti tidak dihiraukan,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa awalnya pihak pemilik gudang mengaku hendak menggunakan lokasi itu untuk parkir truk, bahkan sempat membawa nama PT LBB saat mengurus izin ke desa. Namun hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pemilik gudang.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko