Aneh Bapak Dan Ibu Tercover KIS Tapi Anak Harus Ikut BPJS Kesehatan Mandiri

- Editorial Team

Rabu, 16 Oktober 2019 - 17:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

M Syahrul Munir anggota dewan dari Fraksi PKB kab Gresik memberikan kursi roda kepada Anisah tri Cahyani (7Th0 dari Raci tengah Gresik yang mengalami Cerebral Atrophy sejak lahir. [Foto: sutikhon]

M Syahrul Munir anggota dewan dari Fraksi PKB kab Gresik memberikan kursi roda kepada Anisah tri Cahyani (7Th0 dari Raci tengah Gresik yang mengalami Cerebral Atrophy sejak lahir. [Foto: sutikhon]

M Syahrul Munir anggota dewan dari Fraksi PKB kab Gresik memberikan kursi roda kepada Anisah tri Cahyani (7Th0 dari Raci tengah Gresik yang mengalami Cerebral Atrophy sejak lahir. [Foto: sutikhon]

kabargresik.com – Anisa Tri Cahyani (7 tahun) putri ketiga dari pasangan Sumarno dan Ny Mualfah, warga Raci Tengah, Sidayu Gresik harus tergeletak di tempat tidur. Anisa sejak lahir menderita Cerebral Atrophy atau pengecilan otak.

Anisa sering kejang-kejang dan demensia. Gangguan yang didapat termasuk kehilangan memori, kesulitan mengekspresikan sesuatu dengan bahasa ataupun sekedar memahami apa yang diinginkannya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anisa Tri Cahyani, lahir dari keluarga kurang mampu. sang bapak bekerja mencari ikan kepiting di kali dengan penghasilan yang titak tetap sedangkan ibunya seorang buruh cuci pakaian tetangga.

Saat ini Anisa dilakukan terapi dan pemeriksaan kondisinya di RS.Fatma Medika 2 kali dalam 1 minggu dengan menggunakan BPJS kesehatan Mandiri Kelas 3.

Sumarno berharap Anisa bisa sehat dan beraktivitas sebagaimana anak seusianya. Namun, dikarenakan keterbatasan biaya. Baik untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan transportasi selama pengobatan. Mereka terkadang harus pasrah.

“Dokter menyarankan membawa Anisa ke Karang Menjangan (RSUD dr. Soetomo, red) Surabaya untuk melakukan CT Scan. Namun kami belum bisa kesana karena tidak ada biaya transportasinya,” jelas Sumarno.

“Anisa punya KIS tapi cuma bisa dipakai selama 1 tahun, selebihnya tidak bisa di pakai lagi, akhirnya kata Pihak BPJS disuruh daftar BPJS Mandiri saja,” ujar Mualfah sang ibu dengan mata berkaca-kaca.

Anisah saat lahir dia harus dilakukan perawatan khusus dan saat itu orangtuanya mendaftarkan anisah ke BPJS kesehatan secara mandiri karena ingin segera mendapatkan perawatan khusus.

Baca Juga : Dewan sidak jalan Betoyo-Dagang yang progresnya lambat

Selang satu tahun, Anisa masuk dalam daftar penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) atas biaya pemerintah, karena orangtuanya masuk dalam katagori keluarga miskin dan mendapatkan KIS. namun pada tahun ke dua, kartu KIS Anisah terblokir karena sistem menolak akibat pendaftaran ganda. Oleh bidan desa orang tua Anisah disarankan ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengurusnya. dan saat diurus, pihak BPJS Kesehatan mensyarankan untuk mengikuti kepesertaan mandiri BPJS Kesehatan.

Melihat penderitaan Anisah, membuat Syahrul Munir anggota dewan dari Fraksi PKB Kab Gresik bersimpati dan memberikan kursi roda agar Anisah bisa beraktifitas diluar.

“kita prihatin dengan kondisi Anisah dan juga bingung kok bisa salah satu keluarga tidak masuk dalam jaminan kesehatan padahal dalam satu kartu keluarga dan sah sebagai anak,” ujar Syahrul dirumah Anisah, Rabo (16/10).

Politisi asal Manyar ini juga menyoroti sistem data yang digunakan dalam melayani warga Miskin.

“kami akan tanyakan ke dinas sosial dan BPJS Kesehatan Gresik kenapa kok bisa seperti ini, seharusnya tidak perlu terjadi,” tegas Syahrul Munir. (tiko)

Baca Juga :  GP Ansor Gresik Anjangsana ke Ulama dan Umaro, Bupati Ajak Gerakan Menanam
Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sampah Kasur di Saluran Air, DPRD Desak Sanksi Tegas
DPRD Gresik Luncurkan “Kamis Aspirasi” untuk Aduan Cepat Warga
Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin
Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos
Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik
Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik
DPRD Gresik Soroti Efektivitas Modal Daerah di Gresik Migas
Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:48 WIB

Sampah Kasur di Saluran Air, DPRD Desak Sanksi Tegas

Kamis, 6 November 2025 - 21:50 WIB

DPRD Gresik Luncurkan “Kamis Aspirasi” untuk Aduan Cepat Warga

Senin, 3 November 2025 - 22:54 WIB

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin

Minggu, 2 November 2025 - 21:50 WIB

Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:35 WIB

Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Kenakan Kostum Pahlawan, 5 Siswa SD Mudri Ini Jadi Pemenang ‘Best Costume’

Sabtu, 15 Nov 2025 - 03:11 WIB

Muhammadiyah Gresik

Di Balik Berita Viral; Antara Algoritma, Emosi, dan Keberuntungan

Jumat, 14 Nov 2025 - 18:10 WIB

Olahraga

Gresik United Menang Tiga Kali Beruntun Jelang Liga Nusantara

Jumat, 14 Nov 2025 - 05:20 WIB

PENDIDIKAN

PKKM MI Dukun di Malang, Bangun Semangat dan Kebersamaan

Jumat, 14 Nov 2025 - 01:51 WIB