Rapid Test Untuk Calon Mahasiswa Lab Swasta Siap Duluan Puskesmas Belakangan

- Editorial Team

Jumat, 3 Juli 2020 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kewajiban melampirkan hasil rapid test saat mengikuti ujian UTBK memecah konsentrasi calon mahasiswa, sayangnya klinik plat merah lambat mengantisipasinya, akibatnya calon mahasiswa universitas negeri berbondong-bondong ke klinik swasta.

Melihat situasi ini Ketua DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak di laboratorium klinik yang berada di jalan Panglima Sudirman, Jumat (3/7/2020). Para calon mahasiswa yang membanjiri lokasi itu mengeluhkan layanan rapid test oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani langsung menemui sejumlah remaja yang baru lulus sekolah itu. Gus Yani sapaan akrabnya mendengar langsung keluhan dari para generasi yang lahir pada tahun 2001 hingga 2002 itu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti, Salman, alumni SMAN 1 Sidayu, Gresik berangkat sejak pukul 08.00 Wib dari rumahnya di Manyar menuju laboratoroum klinik. Dia bersama tiga orang temannya mengendarai sepeda motor.

Remaja berusia 18 tahun ini awalnya sudah berangkat sejak pagi. Rencananya akan melakukan rapid test di Puskesmas yang berada di Kecamatan.

“Di Puskesmas Manyar dan Bungah tidak bisa. Malah disarankan ke RSUD Ibnu Sina,” kata dia.

Sambil menunggu namanya dipanggil, Salman mengaku lebih memilih mengikuti rapid test di laboratorium klinik karena harganya lebih terjangkau meski harus antri hingga pukul 01.00 siang.

Baca Juga :  Gus Yani Sapa Relawan di Posko Pemenangan Kawisanyar

“Disini tidak sampai 200 ribu, meski harus antri lama” kata dia.

Keluhan yang sama juga disampaikan Rendy Nugraha. Lelaki berkacamata ini harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumahnya untuk bisa ikut rapid test.

“Saya dari Sidayu. Tanggal 5 besok sudah tes UTBK,” kata dia.

Universitas Negeri di Surabaya menjadi tujuannya untuk kuliah. 

Yani sendiri menghampiri satu persatu para generasi muda itu. Bahkan menanyakan langsung kepada orang tua mereka yang menunggu di parkiran sepeda motor.

Para siswa yang baru lulus itu, bahkan sampai harus duduk di lantai karena jumlahnya cukup banyak. Mereka menunggu di dalam, di ruang tunggu, parkiran motor hingga bahu jalan.

Politisi PKB inipun geleng-geleng kepala dan menanyai para petugas yang berada di laboratorium klinik itu. 

Hilda salah petugas mengaku kaget karena animonya luar biasa. Bahkan pihaknya kewalahan, semakin siang semakin ramai orang yang datang untuk melakukan rapid test.

“Kami belum menyiapkan apa-apa. Kami jelas kelabakan. Kalau rapid test habis terpaksa kami tolak,” kata dia.

Dikatakannya, pada hari ini harga yang ditawarkan untuk melakukan rapid test masuk dalam harga promo. Berlaku hingga sepuluh hari mendatang.

Baca Juga :  Sambari Galau, Gerindra Juga Dilobi Untuk Merekom

“Harga Rapid Test 199 ribu berlaku mulai tanggal 1 kemarin sampai tanggal 13 Juli besok,” bebernya.

Melihat situasi yang ada, Gus Yani menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tidak siap sama sekali. Bahkan lamban dalam merespon situasi yang ada saat ini.

“Pemkab tidak siap, kurang serius. Kasihan mereka yang mau ikut UTBK tanggal 5 besok. Mestinya mereka bisa belajar jelang tes tapi waktunya tersita,” terangnya.

Lanjut Gus Yani, Pemkab harusnya hadir. Jangan kalah dengan swasta yang memberi diskon kepada calon mahasiswa baru ini.

“Pemkab harus hadir, swasta saja bisa bahkan lebih murah,” tegasnya.

Tak lama Gus Yani langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik drg Saifudin Ghozali melalui sambungan seluler pribadinya.

Akhirnya melalui sambungan seluler, puskesmas di Gresik bisa membuka layanan rapid test bagi para calon mahasiswa baru.

“Tadi saya telfon Puskesmas Sukomulyo, Manyar, Sidayu dan Driyorejo siap melayani mulai besok jam 09.00 Wib,” pungkasnya.

Menurutnya, pemkab harus hadir karena biaya rapid test cukup mahal. Laboratorium klinik saja hadir dengan harga promo.

“Pemerintah harus hadir. Ini bagian tanggung jawab pemerintah yang mana adik-adik kita mau mengikuti UTBK di Surabaya, maupun daerah lain,” tutupnya. (Tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik
Seluruh Sampel Ibu Hamil di Gresik Terkontaminasi Mikroplastik
Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+
Dinkes Gresik Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Ibu Hamil
Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin
Unair Latih Kesiapsiagaan Darurat di Wagos
Mikroplastik Ditemukan di Urin dan Air Ketuban Ibu Hamil Di Gresik
Cegah Tetanus, DLH Gresik Gelar Cek Kesehatan di TPA Ngipik
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:03 WIB

Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik

Rabu, 3 Desember 2025 - 12:05 WIB

Seluruh Sampel Ibu Hamil di Gresik Terkontaminasi Mikroplastik

Selasa, 25 November 2025 - 22:28 WIB

Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+

Senin, 24 November 2025 - 15:14 WIB

Dinkes Gresik Tanggapi Temuan Mikroplastik pada Ibu Hamil

Senin, 3 November 2025 - 22:54 WIB

Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik di Gresik, Dokter : Berpotensi Sebabkan Stuntin

Berita Terbaru

Peristiwa

60 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Driyorejo

Jumat, 5 Des 2025 - 23:27 WIB

KESEHATAN

Gus Yani Tegaskan Layanan Kesehatan Gratis di Gresik

Jumat, 5 Des 2025 - 15:03 WIB

Muhammadiyah Gresik

Sumatera Utara Yes Or No

Jumat, 5 Des 2025 - 10:08 WIB