Sidoarjo, 14 Desember 2024 – Ranting NU Petung mengadakan kegiatan studi tiru ke ranting NU Wedoro, Sidoarjo. Rombongan berangkat menuju Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo pada pukul 07.30 WIB. Jumlah peserta dalam acara studi tiru ini mencapai 60 orang yang terdiri dari PRNU, Banom, dan lembaga NU Petung.
Setibanya di lokasi pada pukul 10.30 WIB, rombongan PRNU Petung disambut dengan penuh kekeluargaan oleh PRNU Wedoro. Acara seremonial dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Hubbul Wathon. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan penutup doa.
Ketua pengurus NU Petung, yang diwakili oleh Askori, menyampaikan tujuan utama kegiatan ini. “Tujuan utama kita ke sini adalah silaturrahim dengan para masyayikh PR NU Wedoro. Selain itu, kita ke sini untuk belajar membesarkan dan mengembangkan organisasi NU di tingkat ranting, baik dari kemandirian ekonomi, pendidikan, dan pengkaderan. Kami sangat butuh masukan dan kiat-kiat dalam mengelola organisasi. Terima kasih atas sambutan hangat dan pelayanan yang diberikan,” ujar Askori.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara studi tiru ini juga dihadiri oleh Ketua MWC Waru Sidoarjo, Fahrur Rozi. Ia mengatakan, “NU adalah organisasi yang mengurusi agama (Ad Din) dan sosial (Jam’iyah) sehingga di NU harusnya memiliki universitas dan rumah sakit yang lebih banyak dari Muhammadiyah.”
Selanjutnya, Ketua Ranting NU Wedoro, Nuruddin, memaparkan profil PRNU Wedoro. “PR NU Wedoro dulunya tidak seperti ini. Berkat semangat dan persatuan para tokoh NU, kami membangun kembali dengan penataan pendidikan dan ekonomi. Kami memiliki beberapa unit pendidikan mulai dari RA, MI, SMP, dan SMK yang seluruhnya didanai PR NU Wedoro. Kami sangat bersyukur dengan kemajuan ini sehingga memperoleh award NU terbaik se-Jawa Timur,” jelas Nuruddin.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa peserta dari ranting NU Petung, termasuk Sohibul Imam dan Nur Hudi, mengajukan pertanyaan terkait yayasan pendidikan yang diubah menjadi milik NU, pengumpulan dana hingga mencapai aset puluhan miliar, dan upaya pengkaderan generasi di tengah gempuran media sosial.
Acara berakhir pada pukul 13.00 dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata dari ranting NU Petung kepada PR NU Wedoro. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan ziarah ke makam Sunan Ampel Surabaya dan Mbah Kholil Bangkalan Madura. (Syafik hoo)