Bubur Roomo memang makanan khas warga desa Roomo Manyar Gresik, Bubur ini terbuat dari tepung beras, cabai merah, santan, dan bumbu lodeh tetap punya pasar tersendiri, diera makanan korea menjamur di Gresik seperti Bibimbap, Tteokbokki bahkan Kimbap yang mirip sushi menjamur di Gresik, Bubur roomo tetap bertahan.
Bagi yang baru pertama merasakan, mungkin rasanya aneh dan terasa unik, untuk mensiasatinya agar perut tidak error saat kemasukan makanan asing , penjual bubur roomo dalam makanan ini terdapat penawarnya juga yaitu daun mangrove. Daun mangrove sendiri ini berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit seperti dilep.
Apabila ingin mengunjungi kuliner ini, kalian bisa menemukan di daerah Pasar Gresik tepatnya di dekat jalan Samanhudi. Jika kalian dari Samanhudi jalan lurus hingga ke tengah pasar, lalu belok ke kiri hingga menemui toko imtaq. Penjual Bubur Roomo sendiri ada di seberang toko tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Roomo adalah nama salah satu desa di Kabupaten Gresik. Dari sinilah bubur roomo berasal, tepatnya yaitu Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Bubur Roomo dibuat dan dijual oleh warga desa Roomo.
Ada urban legend terkenal yang erat kaitannya dengan penciptaan bubur Roomo di desa ini. Diceritakan pada zaman dahulu kala ada seorang ibu dan anak-anaknya yang masih kecil hidup dalam kemiskinan. Bahkan untuk makan sehari-hari saja susah.
Pada suatu malam ibu ini berjalan-jalan ditemani salah seorang anaknya, lalu tak sengaja bertemu sesosok wali. Oleh wali tersebut ibu dan anak ini ditanyai hendak ke mana malam-malam. Sang ibu kemudian curhat mengenai kesulitan hidupnya. Hingga oleh sesosok wali tersebut ibu ini diberi sejumlah beras untuk diolah menjadi bubur dan dijual. Wali itu memberi nama bubur Roomo, sesuai dengan nama desa tersebut.
Salah satu penjual Bubur Roomo, Nurjanah mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan selama 30 tahun dan menikmati pekerjaannya sebagai penjual Bubur Roomo.
“Sudah 30 tahun-an berjualan bubur Roomo ini. Ya, di nikmatin berapapun hasilnya tiap harinya,” ujarnya.
Wanita ini yang berasal dari Desa Roomo ini menceritakan dahulu neneknya berjualan bubur Roomo dengan berkeling di sekitar desanya. Lalu keterampilan membuat bubur dan berjualan bubur diteruskan oleh ibunya. Hingga sekarang Nurjanah menjadi generasi ke-3 yang menjalankan usaha keluarganya.
“Sekitar akhir 1990an, ada Festival Kuliner Nusantara, kami mewakili Gresik dan meraih juara. Sejak itu pelan-pelan bubur Roomo jadi terkenal dan saya memutuskan untuk menetap di emperan seberang pasar Kalitutup, Jalan K.H Hasyim Asy’ari, Gresik,” ucapnya.
Wahyu, salah satu pembeli bubur roomo yang sering mendatangi kuliner ini. Merasa sangat suka dengan rasa Bubur Roomo ini yang khas.
“Sering banget kesini, bisa 4x dalam seminggu, rasanya beda sih klo disini, khas gitu,” katanya.
Kuliner ini sangat layak untuk dicoba karena harganya yang ramah di kantong. Bubur Roomo ini dibanderol hanya 10 ribu rupiah. Kuliner ini sendiri buka dari jam 6 pagi hingga habis.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko