Puncak acara Kontes Bandeng Kawak 2025 berlangsung meriah di Bandargrisse, Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Gresik. Tradisi tahunan yang telah berusia ratusan tahun ini kembali menarik ribuan pengunjung serta tamu undangan dari berbagai kota.
Tahun ini, bandeng kawak dengan bobot 14,6 kilogram dan panjang 109 sentimeter keluar sebagai jawara. Ikan berukuran sekelas balita ini merupakan milik Saifullah Mahdi, petambak asal Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Juara kedua diraih oleh Askin, petambak dari Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, dengan ikan bandeng berbobot 11,6 kilogram dan panjang 106 sentimeter. Sementara juara ketiga dimenangkan oleh Zainul Abidin dari Desa Watuagung, Kecamatan Bungah, dengan ikan bandeng berbobot 8 kilogram dan panjang 90 sentimeter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kontes Bandeng Kawak, Tradisi Sejak Era Sunan Giri
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa Kontes Bandeng Kawak adalah kebanggaan masyarakat Gresik yang telah berlangsung sejak era Sunan Giri. Tradisi yang digelar setiap malam 25 hingga akhir Ramadan ini tidak hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan sektor ekonomi, khususnya perikanan.
“Kecerdasan Sunan Giri di masa itu adalah mengembangkan sektor ikan bandeng di wilayah Leran, Manyar, hingga Ujungpangkah,” ujar Bupati Gresik.
Lebih lanjut, ia menyoroti potensi besar budidaya bandeng di Kabupaten Gresik. Produksi ikan bandeng di daerah ini mencapai 90 ribu ton per tahun, menjadikannya salah satu sektor unggulan yang perlu terus dikembangkan.
“Tiap tahun, produksi bandeng kita mencapai 90 ribu ton. Semoga sektor perikanan ini tidak terganggu oleh regulasi yang menyulitkan, terutama terkait pupuk, karena pupuk merupakan elemen penting dalam pakan ikan bagi petambak,” tambahnya.
Pemenang Kontes: Bandeng Usia 16 Tahun Berharga Rp 50 Juta
Pemenang Kontes Bandeng Kawak 2025, Saifullah Mahdi, mengungkapkan bahwa bandeng miliknya telah berusia 16 tahun. Ikan tersebut dibudidayakan di tambak khusus seluas 4 hektare dengan perawatan ekstra.
“Bandeng ini kami rawat sejak 16 tahun lalu di tambak khusus. Setiap tahun, kami memang menyiapkan bandeng terbaik untuk mengikuti kontes ini,” jelas Mahdi.
Ia juga menuturkan bahwa dirinya telah mengikuti kontes ini selama puluhan tahun sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Gresik.
“Kami berharap petani tambak tetap melestarikan Kontes Bandeng Kawak. Bandeng adalah salah satu ikon kebanggaan masyarakat Gresik yang harus terus dijaga,” tambahnya.
Dalam acara puncak, ikan bandeng milik Saifullah Mahdi dilelang dengan harga awal Rp 20 juta. Setelah melalui beberapa putaran penawaran, bandeng kawak tersebut akhirnya terjual Rp 50 juta kepada manajemen Petrokimia Gresik.
Dengan suksesnya gelaran Kontes Bandeng Kawak 2025, masyarakat berharap tradisi ini terus lestari sebagai bagian dari warisan budaya dan ekonomi Kabupaten Gresik.
Penulis : Akhmad Sutikhon
Editor : Tiko